Daftar Donatur Palestina
Qurban Ibadah Keluarga
By Ust. Umar Faqihuddin spdi
Dan Abu Ayyub Radhiyallahu ‘Anhu bercerita :
كَانَ الرَّجُلُ يُضَحِّي بِالشَّاةِ عَنْهُ وَعَنْ أَهْلِ بَيْتِهِ
”Pada masa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam, seseorang (suami) menyembelih seekor kambing sebagai kurban bagi dirinya dan keluarganya.” (HR. Tirmidzi, ia menilainya shahih, Minhaajul Muslim, Hal. 264 dan 266).
Hari Qurban sebentar lagi tiba. Moment bahagia untuk berpahala. Bukan hanya mereka yang bakal menerima. Tapi selayaknya bahagia pula setiap keluarga.
Qurban ibadah keluarga. Dalam bentuk pengorbanan harta. Saatnya menunjukan cinta. Kepada Allah atas segala nikmat dan jasa.
Di ukur dengan besarnya harta. Jumlah yang belum seberapa. Dan dengan bersama satu keluarga. Menunaikan perintah indah ini, lebih berdaya.
Bukankah menyejukan pandangan mata ?! Saat ibu mengeluarkan tabungan sisa belanja. Ditambah tabungan anak- anak, sekalipun tak seberapa.
Kemudian ayah menggenapkan jumlah yang ada. Kalau perlu dilibatkan pula oma dan opa. Dari yang tak seberapa, menjadi sesuatu yang berharga.
Memang, kadang akhirnya hanya bisa membeli seekor domba. Itu pun yang betina. Uang terkumpul belum bersahabat dengan harga yang diminta.
Namun lihatlah keluarga ini berusaha mengemis cinta. Dari Yang Maha Memberi Cinta. Agar tetap mendapat posisi mulia. Terengkuh dalam rahmat, dan bingkai takwa.
Masih ada waktu untuk berencana. Mengatur strategi dan cara. Agar menjadi keluarga dunia. Dan akhirnya menjadi keluarga surga. Dan biarlah prasasti qurban keluarga itu ada.
Semoga kita dan keluarga, dimampukan Allah untuk menjadi keluarga yang bahagia dan bangga. Dengan seluruh seruan kebaikan yang mempahala.
