Ombudsman: Uji Covid-19 Sudah Jadi Komoditas Bisnis

Foto penampakan lokasi rapid test berjejer dengan tulisan harga promo/Net.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Anggota Ombudsman RI, Alvin Lie mengamati tes Corona (Covid-19) saat ini berubah sebagai ladang bisnis. Hal tersebut terlihat di kawasan Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng di mana terpampang sejumlah pilihan untuk ikut tes Covid-19 dengan biaya yang berbeda-beda.

“Satu lagi indikasi bahwa uji Covid-19 sudah jadi komoditas bisnis. Drive Thru, Rapid Test, Harga Promo terlihat di kawasan Bandara Soekarno-Hatta siang tadi, Rabu 01 Juli 2020,” tulisan Alvin Lie di akun Twitternya, Rabu (1/7/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Alvin dalam unggahannya itu turut menyertakan potret penampakan lokasi rapid test yang disebut berada di Bandara Soekarno-Hatta. Dalam foto tersebut, terlihat lokasi rapid test dengan bertuliskan ‘harga promo’.

Pemerhati penerbangan itu selama ini kerap mengkritisi kebijakan pemerintah yang mensyaratkan dokumen kesehatan baik tes cepat (rapid test) maupun swab test kepada warga yang hendak berpergian.

Sebelumnya, Alvin pun menyoroti biaya rapid test yang diberlakukan sejumlah maskapai penerbangan. Seperti pada maskapai Lion Air yang mematok tarif penumpang untuk menjalani tes sebesar Rp 95 ribu, serta Citilink yang menggratiskan biaya tes dengan syarat membeli tiket. “95K vs Gratis. Perang dagang dimulai,” kata Alvin baru-baru ini.

Menurut Alvin syarat melampirkan dokumen kesehatan tes Covid-19seperti aturan pemerintah  tidak berdampak signifikan bila tujuannya untuk memberi rasa aman bagi masyarakat dalam bepergian. “Saya melihat tak terlalu ada manfaatnya, Indonesia memberlakukan tes untuk orang yang bepergian. Kita lihat negara mana yang mensyaratkan? Rapid test disamakan 14 hari dengan PCR. Rapid test tidak menjamin kalau seseorang tidak terinfeksi, selalu ada disclaimer,” kata Alvin.

Soal tarif tes Covid-19 belum lama ini juga disoroti oleh dua politisi kondang yakni Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Fadli Zon memberi tanggapan ketika Fahri Hamzah mengeluhkan harus membayar mahal saat melakukan rapid test dan PCR sepulang dari kampung halaman. Ia menilai, biaya tersebut bisa membebani rakyat.

Mengetahui rekannya membeberkan tingginya biaya rangkaian tes virus Corona, Fadli Zon menganggap bahwa biaya tes itu adalah peluang bisnis baru. “Peluang bisnis baru di tengah kesempitan,” tulis Fadli Zon membalas curhatan Fahri Hamzah melalui akun Twitter pada Rabu (24/6/2020). (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *