JAKARTA, hajinews.id – Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI), Jusuf Kalla, mengingatkan kepada masyarakat untuk bisa mengendalikan diri meskipun di sejumlah daerah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dan berbagai aktivitas sudah dilonggarkan untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19).
“Memasuki era normal baru atau new nornal tentunya masyarakat harus bisa tetap mengendalikan diri, karena risiko COVID-19 masih tinggi apalagi kurvanya terus bertambah setiap harinya,” ujar JK saat melakukan webinar melalui aplikasi Zoom, Jumat (3/7/2020).
JK menegaskan, pandemi COVID-19 ini merupakan bencana besar di dunia khususnya di Indonesia yang berdampak kepada krisis kesehatan hingga ekonomi. Maka dari itu, apalagi saat ini menuju normal baru tingkat disiplin masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan maksimal harus tetap diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Walaupun kodratnya manusia sebagai makhluk sosial, tetapi untuk saat ini demi kesehatan dan memulihkan Indonesia dari COVID-19 warga harus bisa menahan diri berkumpul, sedapat mungkin menghindari kerumunan atau tempat ramai.
Kemudian membiasakan diri untuk menggunakan masker khususnya saat beraktivitas di luar rumah dan menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari-hari serta menjauhi segala kegiatan yang bisa berisiko tertular.
Ribuan relawan PMI di seluruh daerah terus dimobilisasi unntuk membantu pemerintah dalam upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran COVID-19, tidak hanya melakukan penyemprotan disinfektan (disinfeksi) dan menyalurkan bantuan saja, tetapi melakukan edukasi dan sosialisai pencegahan penyebaran virus ini.
“Virus bisa dikendalikan setelah adanya vaksin, tetapi sebelum ada vaksin COVID-19 kita yang harus bisa mengendalikan diri sendiri dengan menerapkan protokol kesehatan,” tambahnya.
Hingga Jumat (3/7), kasus COVID-19 di Indonesia sudah melewati angka 60.000 orang. Berdasarkan data pemerintah hingga Jumat pukul 12.00 WIB, jumlah tersebut disebabkan adanya 1.301 kasus baru COVID-19 di Indonesia.
Penambahan kasus baru itu menyebabkan kini ada 60.695 kasus Covid-19 di Tanah Air, sejak kasus pertama diumumkan Presiden Joko Widodo pada 2 Maret 2020. Informasi ini disampaikan Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Virus Corona Achmad Yurianto. (rah/berbagai sumber)