Satu Per Satu Maskapai RI Terancam Bangkrut

Ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Dampak pandemi Covid-19 begitu terasa di sektor transportasi, terutama di bisnis penerbangan. Hantaman yang dirasakan bahkan berpotensi lebih parah dibandingkan krisis 1998.

“Untuk Indonesia ini berpotensi lebih buruk daripada krisis moneter 1998 dimana kita lihat industri ini ambruk,” kata pengamat penerbangan Gerry Soejatman kepada CNBC Indonesia, Senin (6/7/20).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dia menilai, skenario terburuk bagi bisnis penerbangan memang ada kekhawatiran satu per satu maskapai mengalami kebangkrutan. Hal ini ditandai dengan berbagai langkah efisiensi demi menyelamatkan bisnis maskapai dari ancaman tersebut.

“Jadi banyak langkah yang sudah dilakukan cuman kembali lagi ini adalah krisis yang paling buruk yang mereka pernah hadapi mungkin dalam 50 tahun terakhir,” katanya.

Gerry menyebut, ketika periode awal pandemi terjadi di Indonesia saja, permintaan sudah anjlok ke angka 30% kapasitas penumpang. Kini, maskapai rata-rata masih menerbangkan 10-20% pesawatnya.

“Sekarang kita dalam dalam kondisi hanya menerbangkan 10-20% dari kondisi normal dari sisi pesawat, juga jauh di bawahnya. Dengan seperti itu, ini kembali lagi kita butuh, tetapi pemerintah pun juga sekarang terjebak antara mitigasi persepsi publik dan juga mitigasi non ilmiah,” urainya.

“Tidak semua maskapai terbuka jadi kita tidak bisa melihat bagaimana kondisi keuangannya. Jadi worst case ya kembali seperti tahun 1998, satu per satu bangkrut. Ini banyak di industri ini kalau mikir jangka panjang mereka sangat khawatir,” lanjutnya. (wh/cnbc)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *