Meremehkan Orang Lain

meremehkan orang lain
Foto : Unsplash
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Meremehkan Orang Lain

عن عبد الله بن مسعود رضي الله عنه عَن النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: لا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ مَنْ كَانَ فِي قَلْبِهِ مِثْقَالُ ذَرَّةٍ مِنْ كِبْرٍ، قَالَ رَجُلٌ: إِنَّ الرَّجُلَ يُحِبُّ أَنْ يَكُونَ ثَوْبُهُ حَسَنًا، وَنَعْلُهُ حَسَنَةً، قَالَ: إِنَّ اللَّهَ جَمِيلٌ يُحِبُّ الْجَمَالَ، الْكِبْرُ بَطَرُ الْحَقِّ، وَغَمْطُ النَّاسِ . [رواه مسلم والترمذي وأبو داود وابن ماجه وأحمد ]

“Dari Abdullah bin Mas’ud ra, dari Nabi sallallahu ‘alaihi wasalam bersabda: “Tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat kesombongan sebesar dzarrah.” Ada seseorang yang bertanya: “Bagaimana dengan seorang yang suka memakai baju dan sandal yang bagus?” Beliau SAW. menjawab: “Sesungguhnya Allah itu indah dan menyukai keindahan. Sombong adalah menolak kebenaran dan meremehkan orang lain.” (HR. Muslim no. 91)

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Saudaraku,
Kesombongan sebesar dzarrah (biji sawi) menyebabkan seseorang terhalang masuk surga. Hadits tersebut menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kesombongan adalah menolak kebenaran, misalnya walk out dari taklim yang dibacakan Qolallahu Ta’ala dan Qolarasulullahi shalallahu alaihi wasallam. Kesombongan jenis ini adalah sombong dalam bentuk perbuatan, karena mulutnya tidak mengucapkan apapun.

Kesombongan berikutnya karena memandang rendah orang yang menyampaikan kebenaran, sehingga keterangan apapun yang disampaikan kepada mereka akan dipandang sebelah mata.

Pakaian baru, kendaraan baru, rumah baru, dan seluruh atribut kekayaan yang menempel yang diniatkan untuk ketaatan bukan termasuk kategori kesombongan.

Saudaraku,
Kesombongan adalah sifat warisan iblis yang menjadi penghalang seseorang masuk surga.

Firman Allah Subhanahu wata’ala yang berkaitan dengan hadits tersebut adalah:

Kesombongan adalah karakter perilaku penentang dakwah Rasul:

فَقَالَ الْمَلأ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْ قَوْمِهِ مَا نَرَاكَ إِلا بَشَرًا مِثْلَنَا وَمَا نَرَاكَ اتَّبَعَكَ إِلا الَّذِينَ هُمْ أَرَاذِلُنَا بَادِيَ الرَّأْيِ وَمَا نَرَى لَكُمْ عَلَيْنَا مِنْ فَضْلٍ ۞

”Maka berkatalah pemimpin-pemimpin yang kafir dari kaumnya, Kami tidak melihat kamu, melainkan (sebagai) seorang manusia (biasa) seperti kami, dan kami tidak melihat orang-orang yang mengikuti kamu, melainkan orang-orang yang hina dina di antara kami yang lekas percaya saja, dan kami tidak melihat kalian memiliki sesuatu kelebihan apa pun atas kami.” (QS. Hud: 27).

Kesombongan adalah karakter Iblis:

وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلاَئِكَةِ اسْجُدُوا لآدَمَ فَسَجَدُوا إِلاَّ إِبْلِيْسَ أَبَى وَاسْتَكْبَرَ وَكَانَ مِنَ الْكَافِرِيْنَ ۞

“Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali Iblis, ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan yang kafir.” (QS. Al-Baqarah: 34)

أَنَاْ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ ۞

“Iblis berkata, Aku lebih baik dari padanya (Adam), Engkau telah menciptakan aku dari api dan Engkau menciptakannya dari tanah.” (QS. Al-A’raf :12)

Saudaraku,
Tidak sepantasnya kita meremehkan orang lain dan menyombongkan diri. Kita terlahir dari kotoran (mani), ke mana-mana membawa kotoran (tinja, urin, darah, keringat) dan pada akhirnya ketika mati menjadi kotoran (bangkai). Apa yang kita miliki semuanya: ilmu, harta, tahta, kekuasaan bahkan jiwa dan raga hanyalah fasilitas “titipan” dari Allah Azza wa Jalla, yang sewaktu-waktu bisa diambilNya…

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayahNya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah untuk senantiasa tawadhu’ dan amanah dalam memanfaatkan semua fasilitas “titipan” dari Allah Azza wa Jalla yang siap dimintakan pertanggungjawaban di akhirat nantinya…
Aamiin Ya Rabb.

Wallahua’lam bishawab

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *