Biden Serukan Muslim Amerika Serikat Ajarkan Islam di Sekolah

Joe Biden (Foto: BBC World)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.id – Calon Presiden (Capres) Amerika Serikat Joe Biden menyerukan sekolah di Amerika lebih banyak mengajarkan ajaran Islam. Hal tersebut Biden katakan di tengah upayanya menarik simpati pemilih Muslim agar mendongkrak elektabilitasnya di Pilpres 2020.

Sebagian masyarakat Amerika selama ini dianggap salah memahami Islam. Mereka menuduh Islam sebagai agama teroris akibat aksi oknum teroris berkedok agama.”Satu hal yang penting, saya harap kami mengajarkan lebih banyak tentang Islam di sekolah-sekolah,” ujar Biden dilansir dari dailycaller pada Selasa (21/7).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Biden menyampaikan pernyataan itu dalam kampanye virtual bertema “Million Muslim Votes Summit”. Atas janji kampanyenya itu, sebagian tokoh Muslim di Amerika memberi dukungan ke Biden.

Dalam kesempatan itu Biden juga menyatakan berharap orang-orang bicara tentang keimanan. “Orang-orang tidak banyak sadar saya mendalami teologi. Kita berasal dari akar yang sama dalam hal kepercayaan dasar, saya ucapkan terima kasih atas kesempatan ini (maju sebagai capres,” kata calon presiden Partai Demokrat ini.

Selanjutnya Biden mengajak kaum Muslim memilihnya ketika pemilihan berlangsung pada November mendatang. Biden mengingatkan satu suara Muslim amat berarti. “Anda melakukan sesuatu yang belum dilakukan sebelumnya. Anda mendaftar dan memilih saya bersama sejuta pemilih Muslim pada November. Suara anda sangat penting,” ujar  Wapres di masa Presiden Barrack Obama itu.

Joe Biden untuk sementara ini mengungguli Presiden Donald Trump sebanyak 8 poin persentase dalam dukungan dari pemilih terdaftar, menurut jajak pendapat ( polling) opini Reuters/Ipsos.

Hasil polling tersebut juga memperlihatkan Biden memiliki keunggulan yang signifikan di antara mereka yang belum menentukan pilihan.

Hasil pemungutan opini yang dilakukan pada 15 hingga 21 Juli itu menyebut bahwa 46 persen pemilih yang telah terdaftar mengatakan akan memilih Biden pada pemilu 3 November mendatang, sementara 38 persen mengaku akan memilih Trump dari Partai Republik. Sementara sisa 16 persen lainnya masih belum memutuskan pilihan, berencana memilih kandidat ke-tiga, atau mungkin tidak memilih.

Kampanye kedua capres, baik Biden maupun Trump, banyak memfokuskan waktu untuk mencapai kelompok ketiga yang berisikan pemilih yang mungkin masih dapat dipengaruhi. Hal tersebut dapat menghasilkan jumlah suara yang hanya berbeda tipis dengan dua kemungkinan yang berbeda. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar