Asal Mula Kalimat Talbiyah dalam Ibadah Haji

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



HAJINEWS.ID – Umat Islam telah memasuki bulan haji, seiring masuknya bulan Dzulhijjah. Di bulan ini, ritual ibadah haji dan penyembelihan hewan kurban dilakukan.

Setiap bulan haji, kalimat paling populer kita dengar ialah kalimat talbiyah. Kalimat ini ialah yang lazim dibaca oleh para jamaah haji di Tanah Suci.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kalimat tersebut berbunyi “Labbaikallahumma labbaik. Labbaika laa syarikalaka labbaik. Innalhamda wan nikmata laka wal mulk laa syarikalak”.

Artinya: “Aku datang memenuhi panggilan-Mu, ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tidak ada sekutu bagi-Mu, aku datang memenuhi panggilan-mu. Sesungguhnya segala puji nikmat dan segenap kekuasaan adalah milik-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu.”

Terkait ibadah haji Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

وَاَذِّنْ فِى النَّاسِ بِالْحَجِّ يَأْتُوْكَ رِجَالًا وَّعَلٰى كُلِّ ضَامِرٍ يَّأْتِيْنَ مِنْ كُلِّ فَجٍّ عَمِيْقٍۙ

Artinya: “Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh,” (QS. Al Hajj: 27).

Dalam Kitab Tafsir Ibnu Katsir dijelaskan asal muasal dikumandangkannya kalimat talbiyah ini. Dalam satu pendapat, Nabi Ibrahim Alaihissalam berujar: “Wahai Tuhanku, bagaimanakah saya menyampaikan seruan itu kepada manusia, sedangkan suara saya tidak dapat mencapai mereka?” Allah Ta’ala berfirman: “Berserulah kamu, dan Akulah yang menyampaikannya.” Maka Ibrahim berdiri di maqamnya.

Menurut pendapat lain di atas sebuah batu. Menurut pendapat yang lainnya di atas Bukit Safa. Dan menurut pendapat yang lainnya lagi, bahwa Ibrahim menaiki bukit Abu Qubais, lalu berseru, “Hai manusia, sesungguhnya Tuhan kalian telah membuat sebuah rumah (Baitullah), maka berhajilah (berziarahlah) kalian kepadanya.”

Adapun menurut pendapat lain disebutkan bahwa usai Nabi Ibrahim mengumandangkan seruan itu, seluruh bukit dan gunung merendahkan dirinya, sehingga suaranya mencapai seluruh permukaan bumi, bayi-bayi yang masih berada dalam rahim dan tulang sulbi pun dapat mendengar seruannya dan segala sesuatu yang mendengar suaranya menjawabnya, baik batu-batuan, pohon-pohonan, dan lain sebagainya.

Didengar pula oleh semua orang yang telah dicatat oleh Allah bahwa dia akan mengerjakan haji, sampai hari kiamat. Jawaban mereka ialah “Labbaika Allahumma Labbaika (Kami penuhi seruan-Mu, ya Allah. Kami penuhi seruan-Mu, ya Allah). Demikian sebagaimana diriwayatkan Ibnu Abbas.

Keterangan lainnya termaktub dalam Tafsir Al-Qurthubi juz 2 halaman 125 :

قَالَ : فَأَذِّنْ فِي النَّاسِ بِالْحَجِّ قَالَ : كَيْفَ أَقُوْلُ ؟ قَالَ قُلْ : يَا اَيُّهَا النَّاسُ أَجِيْبُوْا رَبَّكُمْ ثَلَاثَ مِرَارٍ فَفَعَلَ فَقَالُوْا : لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ قَالَ : فَمَنْ أَجَابَ يَوْمَئِذٍ فَهُوَ حَاجٌّ

Allah berfirman: “Serulah manusia untuk melaksanakan haji”. Nabi Ibrahim pun menjawab: ”Bagaimana hamba mengucapkannya? Allah berfirman: Ucapkanlah, wahai manusia, jawablah/penuhilah Tuhan kamu sekalian, tiga kali. Maka Nabi Ibrahimpun melaksanakannya. Dan orang-orang menjawab: Labbaikallaahumma labbaik. Allah berfirman: Siapa saja yang pada hari itu menjawab, maka dia berhaji.

Ketika Nabi Ibrahim alaihissalam selesai membangun baitullah/ka’bah, dikatakan pada beliau: “Serulah manusia untuk melaksanakan haji” beliau berkata: “Wahai Tuhanku! suaraku tidak sampai.”

Allah berfirman: “Berserulah! menyampaikan (suaramu) itu bagianku.”

Kemudian Nabi Ibrahim naik ke gunung Abi Qubais dan berteriak: “Hai manusia! sesungguhnya Allah telah memerintahkan kalian semua untuk melaksanakan haji ke Baitullah ini, supaya memberi pahala surga pada kalian dan menyelamatkan kalian dari siksa neraka. maka hajilah kalian!”, maka orang-orang yang berada di sulbi orang lelaki dan rahim perempuan menjawab: “Labbaikallhumma labbaik.”

Setiap orang yang menjawab di hari itu akan haji sesuai kadar jawabannya. jika menjawab sekali maka haji sekali. jika menjawab dua kali maka hajinya dihitung dua kali. dan karena itulah berlaku talbiyah. Ibnu Abbas dan Ibnu Jubair meriwayatkan hal ini.

Sedangkan dalam riwayat lain disebutkan dari Abi Ath-Thufail, beliau berkata: Ibnu Abbas berkata pada saya: “apa kamu tahu apa asal dari talbiyah?”. Saya jawab: “tidak.”. Ibnu Abbas berkata: ketika Nabi Ibrahim Alaihissalam diperintah menyeru manusia untuk haji, gunung-gunung merendahkan puncaknya, dan meninggikan desa-desa untuk Nabi Ibrahim. Selanjutnya Nabi Ibrahim memanggil manusia untuk haji, maka setiap sesuatu menjawab: “Labbaikallahumma labbaik,”.

(muslim.okezone)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *