Rizal Ramli: Jawa Barat Berperan Atasi Kelangkaan Pangan

Rizal Ramli. (Foto: Tribun Jabar)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



BOGOR, hajinews.id – Mantan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Rizal Ramli menyebutkan bahwa Jawa Barat merupakan wilayah yang berperan penting dalam mengatasi ancaman kelangkaan pangan di tengah pandemi COVID-19, melalui potensi produk-produk pertanian.

“Dunia termasuk Indonesia sangat membutuhkan sektor pertanian terutama pangan dan sayur-sayuran. Nah, Jabar sangat cocok mengembangkan bidang tersebut,” ujarnya saat mengisi acara Ngobrol Perkembangan Terkini (Ngopi) Bareng Rizal Ramli #2 secara virtual, pada Kamis (23/7) petang.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pasalnya, menurut mantan Anggota Tim Panel Ekonomi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) itu, Jawa Barat adalah salah satu provinsi yang memiliki potensi besar dalam meningkatkan produk-produk pertanian.

“Banyak negara eksportir komoditas seperti Vietnam dan Thailand mengurangi kuota ekspornya ke beberapa negara termasuk Indonesia. Jadi, ini saatnya pemerintah untuk lebih serius menggenjot produk pertanian agar kita tidak terancam kelangkaan pangan,” sebut Rizal Ramli yang juga mantan Kepala Badan Urusan Logistik (Kabulog) ini.

Di samping itu, menurutnya Jawa Barat juga bisa menggenjot sektor industri ketika pertanian sudah optimal dan kasus COVID-19 sudah berkurang. Karena, ia menganggap industri di Jawa Barat sangat berpeluang maju mengingat wilayahnya berbatasan langsung dengan Jakarta bahkan Jabodetabek.

“Tapi lagi-lagi, ini hanya bisa dikerjakan oleh pemimpin yang punya visi misi, punya rekam jejak yang bagus, trust, berpihak pada rakyat, tidak cuma pencitraan. Saya sering sampaikan, pemimpin itu harus punya visi misi, strategi dan personalia yang bagus,” tutur pria yang akrab disapa RR itu.

Namun, mengenai keinginan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang menargetkan pertumbuhan ekonomi di Jabar yang mencapai 9 persen pada 2021 dianggapnya mengawang-awang. “Emil (Ridwan Kamil) ngomong gede 9 persen, yang konkrit saja, 6 atau 7 sudah bagus. Saya belum lihat rencana dan langkah-langkahnya, jangan pencitraan saja,” ujarnya.

Belum lama ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) memperingatkan para menteri Kabinet Indonesia Maju akan ancaman krisis pangan dunia di tengah pandemi virus Corona (COVID-19) seperti yang diprediksi oleh Food and Agriculture Organization (FAO).

Peringatan itu pun langsung direspons para menteri, mulai dari Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo, Menteri PUPR Basuki Hadi Muljono, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dengan merencanakan pembangunan lumbung pangan nasional (food estate) pertama yang berlokasi di Kalimantan Tengah.

Sementara itu Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, tak perlu khawatir dengan ketahanan pangan dalam negeri, khususnya komoditas beras. Lantaran, hingga saat ini sejumlah daerah di Indonesia masih melakukan panen.

“Soal pangan, di negara-negara lain itu memang sudah membatasi ekspor pangannya, tapi di Indonesia menurut saya jangan terlalu khawatir (terkait pasokan pangan),” ujar Budi Waseso, Selasa (14/7/2020). (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *