Jumatan Pertama di Ayasofia, Diazdani 4 Muadzin, Diikuti Setengah Juta Orang

Ima dan muadzin Ayasofya
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Istanbul-Turki, Hajinews.id,- Inilah sejarah pertama yang diukir oleh Presiden Erdogan yakni membuka Ayasofya (Hagia Sophia bekas Gereja Katedra) sebagai masjid dan jumatan pertama pada 24/7/2020. Bagunan itu sebelumnya adalah Gereja Katedral dan kemudian dinyatakan sebagai museum oleh Presiden Turki Sekuler Mustafa Kamal Attatrurk. Namun setelah pengadilan mencabut keputusan Attaturk itu, kini menjadi masjid.

Tidak kurang setengah juta orang ikut ambil bagian dalam shalat Jumat pertama di dalam dan di luar Masjid Agung Hagia Sophia (Ayasofya) di Istanbul, kota metropolis terbesar di Turki, Jumat (24/7). Yang menarik, empat muazin secara bersamaan kumandangkan azan dari empat menara bersejarah, yang berdiri tegak di keempat sudut masjid.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menara di Masjid Agung Hagia Sophia adalah tambahan pada masa penaklukkan Khilafah Utsmaniyyah (Ottoman), dan bukan bagian dari desain gereja asli Bzantium. Menara dibangun memang difungsikan untuk mengumandangkan azan, atau menyampaikan pengumuman.

Mehmed II atau Sultan Muhammad Al-Fatih membangun menara kayu di atas salah satu kubah, segera setelah konversi Hagia Sophia dari katedral ke masjid. Salah satu menara (di bagian tenggara) dibangun dari batu bata merah dari masa pemerintahan Mehmed II atau penggantinya Beyazıd II.

Tiga menara lainnya dibangun dari batu kapur putih dan batu pasir, yang di bagian timur laut didirikan oleh Beyazid II, dan dua menara identik yang lebih besar di sebelah barat didirikan oleh Selim II dan dirancang oleh arsitek terkenal Utsmani Mimar Sinan. Keduanya setinggi 60 meter, dan pola mereka yang tebal dan masif melengkapi struktur utama Hagia Sophia. Banyak ornamen dan detail ditambahkan ke menara ini pada perbaikan selama abad ke-15, 16, dan 19, yang mencerminkan karakteristik dan cita-cita setiap periode.

Barulah pada 1850, pada masa pemerintahan Sultan Abdulmejid I (1823-1861), ke empat menara diperbaiki dan diubah sehingga mereka memiliki ketinggian yang sama. Menara diperbaiki oleh seorang arsitek Fossati yang bertanggung jawab atas renovasi Hagia Sophia pada saat itu.

Dilansir Anadolu Agency, selain menjadi masjid, Hagia Sophia juga merupakan salah satu tujuan wisata utama Turki untuk pengunjung domestik dan asing. Pada 1985, selama menjadi museum, Hagia Sophia ditambahkan ke Daftar Warisan Dunia UNESCO. (sumber: indonesiainside).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar