Daftar Donatur Palestina
JAKARTA, hajinews.id – Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menilai dalam mengatasi masalah kesehatan dan ekonomi di tengah pandemi Covid-19 secara bersamaan bukanlah sesuatu yang dilematis. Menurut SBY urusan kesehatan manusia dan ekonomi bisa sama-sama diselamatkan tanpa perlu ada yang dikorbankan.
“Saya punya resep, saya punya tesis melewati buku ini. Bahwa sebenarnya sangat bisa dua-duanya diselamatkan, jangan ada yang dikorbankan, manusia tentu diutamakan penyelamatan jiwanya, tapi tidak perlu ekonomi menunggu sampai semua sudah terang benderang sudah aman,” kata SBY saat peluncuran dua buku monograf terbarunya di Lavani Sports Center, Cikeas, Jawa Barat, Senin (10/8/2020).
SBY menekankan, seharusnya pemerintah tidak membiarkan krisis terjadi berlarut-larut. Saat ini perlu ada langkah cepat dan tepat untuk menangani pandemi yang sudah berlangsung sekian bulan.
SBY mencermati ketepatan pemerintah dalam menetapkan prioritas merupakan bagian dari kesuksesan. “Sebetulnya sangat bisa dilakukan secara bersamaan, tentu dengan strategi yang tepat, dengan kebijakan yang tepat, dengan aksi yang tepat pula,” tegas SBY.
Selanjutnya SBY menyarankan agar pemerintah memprioritaskan mengendalikan pandemi yang saat ini masih zona merah. “Tadi itu, yang zona merah segera ubah menjadi kuning satu dua bulan ini, yang kuning menjadi hijau satu dua bulan ini, misalnya. Dengan demikian itu dulu, karena ekonomi itu akan segera merata, melengkapi, menyusul,” terangnya.
Lebih jauh mantan ketua umum Partai Demokrat itu mengingatkan agar pemerintah berhati-hati dalam mengalokasikan anggaran yang ada. SBY menegaskan , jangan sampai menambah utang baru. Ia mendukung agar anggaran yang ada dialokasikan untuk kesehatan.
“Alokasinya untuk setop krisis. Dialirkan ke dunia kesehatan, APD-nya, kemudian pelayanan kesehatannya, semua, seluruh tanah air, agar semakin sedikit, semakin sedikit, semakin sedikit maka akhirnya nol nantinya, insya Allah,” urai SBY menjelaskan. (rah/berbagai sumber)
