Jangan Tertipu Dengan Kehidupan Dunia

Jangan Tertipu Dengan Kehidupan Dunia
Foto : Ilustrasi
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jangan Tertipu Dengan Kehidupan Dunia

أعوذ بالله من الشيطان الرجيم

بسم الله الرحمن الرحيم

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

اِعْلَمُوْۤا اَنَّمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَا لَعِبٌ وَّلَهْوٌ وَّزِيْنَةٌ وَّتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى الْاَمْوَالِ وَالْاَوْلَادِ ۗ كَمَثَلِ غَيْثٍ اَعْجَبَ الْكُفَّارَ نَبَاتُهٗ ثُمَّ يَهِيْجُ فَتَرٰٮهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُوْنُ حُطٰمًا ۗ وَفِى الْاٰخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيْدٌ ۙ وَّمَغْفِرَةٌ مِّنَ اللّٰهِ وَرِضْوَانٌ ۗ وَمَا الْحَيٰوةُ الدُّنْيَاۤ اِلَّا مَتَاعُ الْغُرُوْرِ

“Ketahuilah, sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan senda gurauan, perhiasan dan saling berbangga di antara kamu serta berlomba dalam kekayaan dan anak keturunan, seperti hujan yang tanaman-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian (tanaman) itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada adzab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridaan-Nya. Dan kehidupan dunia tidak lain hanyalah kesenangan yang palsu”. (QS Al-Hadiid: 20)

Allah ‘Azza wa Jalla telah menjelaskan bahwa manusia itu memiliki dua negeri, yaitu negeri yang dilalui dan negeri tempat menetap untuk hidup abadi.

Negeri yang dilalui adalah alam dunia ini.

Negeri yang segala isinya memiliki kekurangan.

Sekiranya kita mau berpikir sejenak, pasti kita akan mengetahui kadar dan kehinaannya serta tipu dayanya.

Dunia terlihat seperti fatamorgana, yang dari kejauhan tampak indah padahal jika kita mendekatinya, maka kita tidak akan memperoleh apa-apa.

Dunia juga dihiasi dengan berbagai macam kemegahan dan sesuatu yang menggiurkan, sebagaimana Allah berfirman :

“Hingga apabila bumi itu telah sempurna keindahannya, dan memakai (pula) perhiasannya, dan pemilik-pemiliknya mengira bahwa mereka pasti menguasainya, tiba-tiba datanglah kepadanya adzab kami di waktu malam atau siang, lalu kami jadikan (tanaman-tanamannya) laksana tanaman-tanaman yang sudah disabit, se akan-akan belum pernah tumbuh kemarin. Demikianlah kami menjelaskan tanda-tanda kekuasaan (kami) kepada orang-orang berfikir”. (QS. Yunus: 24)

Akhir dunia adalah kebinasaan.

Keindahannya adalah petaka dan penyesalan, kecuali yang digunakan untuk kebaikan.

Sedangkan Akhirat adalah negeri abadi dan kehidupan yang hakiki.

Kehidupan yang mengandung semua penopang hidup bahagia, seperti langgeng, senang dan damai.

Dan kesenangan di sana adalah hakiki.

Apabila ada manusia yang melihat hakekat sebenarnya, maka ia akan mengatakan :

“Sekiranya dahulu aku mengerjakan (kebajikan) untuk hidup ini”

(QS Al’Fajr: 24)

Jadi, kehidupan yang sebenarnya adalah kehidupan akhirat, tempat manusia hidup abadi dan tidak akan mati.

Dunia hanya tempat persinggahan sementara dan sebagai ladang akhirat tempat kita mengumpulkan bekal untuk menempuh perjalanan panjang dalam kehidupan abadi di Akhirat.

Sehingga bagi mukmin sejati, saat hidup di dunia ia tidak akan panjang angan-angan dan menghabiskan energi memikirkan cita-cita dunia, tetapi ia akan lebih fokus dalam melaksanakan keta’atan akan perintah Tuhannya, dan ia lebih merindukan kesenangan kampung halamannya yang abadi.

Bandingkanlah kehidupan dunia dan kehidupan akhirat agar kita mengetahui perbedaan kedua negeri tersebut.

Di negeri Dunia, Allah memberi kecukupan bagi setiap orang, baik bagi orang yang beriman atau pun yang mungkar.

Walaupun sebagian orang diberi keterbatasan tapi bisa jadi mereka justeru mendapatkan kebahagiaan.

Sedangkan di negeri Akhirat, Allah hanya menyediakan dua tempat, yaitu Surga dan Neraka.

Surga diperuntukkan bagi orang-orang yang bertakwa.

Neraka disediakan untuk orang-orang yang mengingkari perintah-Nya.

Jika kita termasuk orang-orang bertakwa, di negeri Akhirat terdapat semua yang diinginkan oleh jiwa dan mata.

Surga adalah Daarussalaam (kampung kedamaian), yang terlepas dari berbagai kekurangan, bala’, penyakit, kesusahan maupun usia yang tua.

Sungguh mengherankan jika ada orang yang lebih mengutamakan kehidupan dunia dari pada kehidupan akhirat.

Padahal akhirat itu khairu wa abqa (lebih baik dan kekal).

Suatu hari ‘Umar bin Khathab masuk menemui Rasulullah saw, di dalam rumahnya yang amat sederhana.

‘Umar mendapati Rasulullah saw. sedang tidur di atas tikar kasar hingga gurat-gurat tikar itu membekas di badan beliau.

Spontan keadaan ini membuat ‘Umar menitikkan air mata karena merasa iba dengan kondisi beliau.

Beliau bertanya :
مَا يُبْكِيكَ؟
“Apa yang membuatmu menangis?”.

Umar berkata :

يَا نَبِيَّ اللهِ وَمَا لِي لَا أَبْكِي وَهَذَا الْـحَصِيرُ قَدْ أَثَّرَ فِي جَنْبِكَ وَهَذِهِ خِزَانَتُكَ لَا أَرَى فِيهَا إِلَّا مَا أَرَى، وَذَاكَ قَيْصَرُ وَكِسْرَى فِي الثِّمَارِ وَالْأَنْهَارِ وَأَنْتَ رَسُولُ اللهِ وَصَفْوَتُهُ وَهَذِهِ خِزَانَتُكَ

“Wahai Nabiyullah, bagaimana aku tidak menangis, aku menyaksikan tikar ini membekas pada rusukmu. Aku melihat lemarimu tidak ada isinya kecuali sekedar yang aku lihat. Sementara Kaisar (raja Romawi) dan Kisra (raja Persia) dalam limpahan kemewahan dengan buah-buahan dan sungai-sungai yang mengalir. Padahal engkau (jauh lebih mulia) adalah utusan Allah dan manusia pilihan-Nya, dalam keadaan lemarimu hanya begini”.

Maka beliau bersabda :

أَمَا تَرْضَى أَنْ تَكُونَ لَـهُمُ الدُّنْيَا وَلَنَا الْآخِرَةُ؟

“Tidakkah engkau ridha jika mereka mendapatkan dunia sedangkan kita mendapatkan akhirat?”. (HR. Bukhari & Muslim)

Maha benar Allah dengan segala firman-Nya
Wallahu a’lam

والسلام عليكم ورحمة الله وبركاته

Semoga kita semua diwafatkan dalam keadaan Husnul Khotimah,Aamiin Yaa Rabbal Aalamiin.

Semoga Bermanfaat Bagi Kita Semuanya.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *