JAKARTA, hajinews.id – Kebakaran hebat di Gedung Kejaksaan Agung (Kejagung) memunculkan banyak pertanyaan dari berbagai kalangan. Anggota Komisi III DPR RI, Muhammad Nasir Djamil mengaku merasa aneh dengan peristiwa kebakaran yang menghanguskan bangunan enam lantai tersebut.
“Aneh memang kalau terbakar dan dalam waktu yang lama api baru bisa dipadamkan. karena itu, perlu dilakukan pengujian secara forensik terkait kebakaran itu. Apakah (kebakaran dipicu) karena korsleting listrik atau ada pihak yang lakukan sabotase,” kata Nasir Djamil dikutip dari Kantor Berita Politik RMOL, Ahad (23/8/2020).
Politisi PKS itu menegaskan, penyelidikan terhadap Gedung Kejagung penting dilakukan karena belakangan ini muncul anggapan di publik soal kemungkinan adanya sabotase. “Bisa benar juga anggapan (sabotase) publik ini. Meskipun gedung itu merupakan bangunan lama,” tegas Nasir Djamil
Menurut Nasir Djamil meskipun belum dapat dipastikan dokumen apa saja yang terbakar dalam Gedung Kejagung, namun ia meminta agar aparat kepolisian melakukan uji forensik mengenai penyebab utama kebakaran tersebut.
Senada dengan Nasir Djamil, Wakil Ketua MPR Jazilul Fawaid meminta aparat kepolisian untuk mengusut tuntas penyebab peristiwa kebakaran Gedung Kejagung yang terjadi pada Sabtu malam (22/8).
“Aparat kepolisian segera mengungkap peristiwa tersebut agar tidak terjebak pada spekulasi dan berita hoaks,” kata Jazilul dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Ahad (23/8/2020), menanggapi peristiwa kebakaran Gedung Kejagung itu.
Menurut dia, berbagai spekulasi dan komentar terhadap kebakaran ramai di media sosial. Mereka menyampaikan pendapat dengan masing-masing dugaan, oleh karenanya diperlukan pengusutan dengan tuntas agar berbagai spekulasi tidak membias ke mana-mana mengingat itu memiliki berbagai catatan, arsip, dokumen, serta berkas perkara yang terkait dalam masalah penegakan hukum dan pemberantasan korupsi dalam skala besar dan penting. “Segera jelaskan ke publik penyebab kebakaran,” tegas Jazilul. (rah/berbagai sumber)