Belajar Untuk Mengikhlaskan

Belajar Untuk Mengikhlaskan
foto : ilustrasi ( unsplash)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Belajar Untuk Mengikhlaskan

Saudaraku,
Jangan sekalipun kita bersedih ketika kehilangan sesuatu dan jangan membanggakan diri atas apapun yang berhasil kita raih, Allah Azza wa Jalla berfirman,

لِكَيْلَا تَأْسَوْا عَلَىٰ مَا فَاتَكُمْ وَلَا تَفْرَحُوا بِمَا آتَاكُمْ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ مُخْتَالٍ فَخُورٍ

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Agar engkau tidak bersedih hati terhadap apa yang luput darimu dan jangan pula terlalu berbangga diri terhadap apa yang diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah Azza wa Jalla tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri”. (QS. Al Hadid: 23)

Saudaraku,
Dari perjalanan waktu, kita bisa belajar mana yang harus diperjuangkan, mana yang harus dipertahankan, mana yang harus dipilih dan mana yang harus diikhlaskan…

Saudaraku,
Jangan sampai kita memperjuangkan dan mempertahankan sesuatu dengan mati-matian urusan dunia, padahal akhirnya tidak bisa kita bawa sebagai bekal mati. Malah bersikap sombong dan berbangga dengan apa-apa yang sudah berhasil diraih, bahkan dengan menghalalkan segala cara dalam meraihnya. Naudzubillah min dzalik. Maka belajarlah untuk mengikhlaskan apapun yang hilang dan apapun yang luput kita raih…

Hakikatnya hidup berjalan di atas waktu, terkadang kita cuma perlu bersabar menjalaninya. Karena semua yang terikat dengan waktu pasti akan segera berlalu…

Saudaraku,
Jangan pernah melemah dalam beramal kebaikan, karena akan sangat bermanfaat bagi bekal kita di kehidupan akhirat kelak…

Sesungguhnya setiap amal kebaikan yang kita lakukan, sekecil apapun akan menghapuskan perbuatan-perbuatan buruk (dosa) yang pernah kita lakukan. Allah Azza wa Jalla berfirman,

‎إِنَّ الْحَسَنَـاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئـَاتِ

“Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk”. (QS. Hud: 114)

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

وأتبع السيئة الحسنة تمحها

“Iringilah perbuatan dosa keburukan dengan amal kebaikan niscaya akan menghapus dosa keburukan itu”. (Hasan Shahih, HR. Ahmad 21354, at-Tirmidzi: 1987)

Saudaraku,
Setiap amal kebaikan yang kita lakukan, seringan apapun akan memperberat timbangan pada Yaumul Mizan (hari penimbangan) yang menentukan berat mana amal kebaikan dan keburukan, layak dimasukkan surga ataukah neraka. Allah Azza wa Jalla berfirman,

فَمَنْ ثَقُلَتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ وَمَنْ خَفَّتْ مَوَازِينُهُ فَأُولَئِكَ الَّذِينَ خَسِرُوا أَنْفُسَهُمْ بِمَا كَانُوا بِآياتِنَا يَظْلِمُونَ

“Maka barangsiapa berat timbangan (kebaikan)nya, mereka itulah orang yang beruntung, dan barangsiapa ringan timbangan (kebaikan)nya, maka mereka itulah orang yang telah merugikan dirinya sendiri, karena mereka mengingkari ayat-ayat Kami”. (QS. Al-A’raf: 8-9)

Saudaraku,
Selagi masih ada kesempatan untuk melakukan amal kebaikan maka lakukan dengan segenap kemampuan kita. Karena bagaimanapun dunia tempat beramal, dan akhirat adalah ladang perhitungannya…

Semoga Allah Azza wa Jalla mengaruniakan hidayah-Nya kepada kita, sehingga kita tetap istiqamah senatiasa belajar untuk mengikhlaskan, melakukan amal-amal terbaik sebagai bekal kehidupan di akhirat untuk meraih ridha-Nya…
Aamiin Ya Rabb.

Wallahua’lam bishawab

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar