Geger Semburan Lumpur di Bekasi, Warga Khawatir seperti Lapindo

Ist.
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



BEKASI, hajinews.id – Warga di Jalan Lembur 1 Kelurahan Jatirangga, Kecamatan Jatisampurna, Kota Bekasi, digegerkan dengan munculnya semburan lumpur dari dalam tanah di tengah permukiman rumah warga.

Semburan yang memuntahkan air cukup kencang dan tinggi itu pertama diketahui dari media sosial yang direkam warga setempat. Kemunculan semburan sempat membuat panik warga sekitar yang khawatir semburan tersebut serupa lumpur Lapindo.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Setelah mendapat informasi ihwal semburan air yang diduga bercampur gas di lokasi penggalian sumur itu, Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi bersama perwakilan Dinas Lingkungan Hidup serta unsur Kelurahan Jatirangga dan Kecamatan Jatisampurna, langsung menindaklanjuti. “Kami menindaklanjuti situasi ini karena mencurigai ada kebocoran gas yang ikut mendorong semburan air hingga sekencang ini,” kata Rahmat, Sabtu ( 5/9/2020).

Camat Jatisampurna Wahyudin menyebutkan semburan lumpur itu keluar saat warga setempat sedang mengebor tanah untuk membuat sumur air. “Jadi begitu (kedalaman pengeboran sudah) 70 meter keluar pertama kayak gas begitu, terus habis gas keluar baru air sama lumpur begitu,” kata Wahyudin, Sabtu (5/9/2020).

Menurut Wahyudin, awalnya ketinggian semburan lumpur mencapai 10 meter. Namun kemudian semburan makin melemah dan berangsur reda. Adapun semburan lumpur itu terjadi karena efek gas alam yang terdapat dalam tanah. Gas yang keluar membuat air dan tanah bercampur serta menimbulkan semburan.

“Kalau potensi (gas alam) memang ada. Baru pertama kali (terjadi), iya bagusnya kecil semburannya kalau besar kita khawatir juga,” ujar Wahyudin. Kendati demikian, meski mengandung gas, semburan itu tidak berbahaya. Tim ahli geologi dari Pemprov Jawa Barat pun menyelidiki penyebab pasti semburan itu bisa terjadi.

Lurah Jatirangga Ahmad Apandi menerangkan titik munculnya semburan merupakan lokasi pengeboran sumur yang sedang berlangsung. Pelaksana pengeboran sumur merupakan pabrik air minum kemasan yang pabriknya tak begitu jauh dari lokasi semburan. “Saat pengeboran sumur mencapai kedalaman 70 meter, semburan ini muncul, tapi berangsur memelan,” jelas Apandi.

Adapun Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi juga telah berkoordinasi dengan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Provinsi Jabar untuk melakukan pengecekan penyebab hal tersebut dan juga menginformasikan bahwa pemilik tanah juga sudah memanggil ahli geologi agar sumber kebocoran tersebut bisa teratasi dengan cepat. (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *