MUI Belum Terima Pengajuan Uji Kehalalan Vaksin dari China

Sekjen MUI Anwar Abbas (dok)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



JAKARTA, hajinews.d – Majelis Ulama Indonesia (MUI) hingga sejauh ini belum menerima surat pengajuan uji kehalalan vaksin COVID-19 dari China dan Uni Emirat Arab yang nantinya akan dipakai umat Islam di dalam negeri.

“Ya saya belum diberitahu oleh sekretariat,” kata Penanggung Jawab Dewan Halal Nasional Majelis Ulama Indonesia (DHN MUI) Anwar Abbas saat dikonfirmasi dari Jakarta, Rabu (16/9/2020).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Wakil Sekretaris DHN MUI Nadjamuddin Ramly mengatakan hingga saat ini pihaknya belum pernah menerima surat pengajuan pemeriksaan kehalalan vaksin COVID-19, baik Sinovac dari China maupun G42 dari Uni Emirat Arab. Alur pemeriksaan sendiri akan ditangani LPH-LPPOM MUI jika sudah ada surat yang masuk.

Nadjamuddin mengatakan surat pengajuan uji halal belum diterima baik dari PT Biofarma maupun dari Menteri BUMN Erick Thohir. “DHN MUI menyayangkan pernyataan Erick Thohir jika dia telah menjamin kehalalan kedua jenis Vaksin tersebut. DHN MUI telah lama menunggu dan menanti kapan PT Biofarma dapat mengantarkan senyawa vaksin tersebut ke DHN MUI,” tegasnya.

Nadjamuddin menekankan, pengajuan uji kehalalan vaksin sangat penting karena pengguna vaksin tersebut di Indonesia adalah mayoritas umat Islam. Umat Islam berkeyakinan secara prinsipil bahwa apapun yang masuk ke dalam tubuhnya harus dipastikan kehalalannya.

Sebelumnya, Ketua Pelaksana Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, Erick Thohir memastikan kehalalan vaksin COVID-19. Dia mengatakan pada Agustus 2020, MUI sudah menyaksikan uji vaksin pertama di Bandung.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, apabila sesuai jadwal dan semuanya berjalan dengan baik, maka Indonesia bisa menerima 30 hingga 40 juta vaksin pada Desember 2020. “Maka critical time kita adalah dua bulan ke depan,” ujar Luhut, Rabu (16/9/2020).

Adapun Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, sebanyak 30 juta dosis vaksin COVID-19 akan diterima oleh Indonesia pada kuartal IV tahun ini. Vaksin tersebut akan didistribusikan ke masyarakat untuk vaksinasi pada kuartal I 2021. “Sekarang sudah ada komitmen 30 juta untuk bisa diberikan di kuartal keempat sehingga di kuartal I (2021) nanti kita sudah bisa melakukan vaksinasi sepanjang ada keberhasilan pengetesan dari clinical trial,” katanya, Selasa (15/9/2020). (rah/berbagai sumber)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *