3 Macam Hidayah Dalam Al Qur’an

3 Macam Hidayah Dalam Al Qur’an
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



3 Macam Hidayah Dalam Al Qur’an

Hidayah bisa terjadi pada setiap orang, tanpa kita duga atau kita tebak sebelumnya. Berbicara hidayah, ternyata Al qur’an sudah menjelaskannya terlebih dahulu.

Agar pemahaman kita benar tentang hidayah ini, kita sebagai seorang muslim harus memahami bahwa hidayah dalam al qur’an, sedikitnya mempunyai 3 macam :

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Pertama,

Hidayah Al Khalqi yaitu hidayah yang datang bersama penciptaan manusia, yang dimaksud dalam hidayah ini adalah akal manusia yang memiliki kemampuan untuk berfikir dan memahami sesuatu. Melalui akalnya inilah manusia memiliki kebebasan berkehendak atau kebebasan memilih, bersamaan dengan diberinya hidayah ini, Allah juga memberikan potensi baik dan buruk pada manusia sebagai konsekuensi kebebasan berkehendak atau kebebasan memilih.

Sebagaimana dalam firman Allah SWT:

“Dan jiwa serta penyempurnaannya (ciptaannya), maka Allah mengilhamkan kepada jiwa itu (jalan) kefasikan dan ketakwaannya,” (QS AS Syams [91] : 8).

“Dan Kami telah menunjukan kepadanya dua jalan,” (QS. Al Balad [90] : 10).

Kedua,

Hidayah Al Irsyad wa Al Bayan, yaitu hidayah yang diturunkan Allah dengan diturunkannya al qur’an dan diutusnya Rasulullah SAW kepada seluruh manusia. Hal ini berfungsi sebagai guidance atau tuntunan bagi manusia dalam melaksanakan tugasnya di dunia sebagai wakil Allah.

“Dia-lah yang mengutus Rasul-Nya dengan membawa petunjuk (Al Qur’an) dan agama yang benar agar Dia memenangkannya di atas segala agama meskipun orang-orang musyrik benci,” (QS. Ash Shaff [61]:9).

“Bulan ramadan yang di dalamnya diturunkan Al qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil),” (QS. Al Baqarah [2]: 185).

Ketiga,

Hidayah At Taufiq, yaitu persetujuan atau kemudahan yang datang dari Allah ketika seseorang menjalankan aktivitas menaati-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya. Ketika seorang hamba melaksanakan ketaatan kepada Allah dengan maksimal maka Allah pun akan memberika taufiq kepadanya agar dapat menjalankan ketaatan itu dengan lebih mudah.

“Barangsiapa yang Allah menghendaki akan memberikan kepadanya petunjuk, niscaya Dia melapangkan dadanya untuk (memeluk agama) islam. Dan barangsiapa yang dihendaki Allah kesesatannya, niscaya Allah menjadikan dadanya sesak lagi sempit, seolah-olah ia sedang mendaki langit. Begitulah Allah menimpakan siksa kepada orang-orang yang tidak beriman,” (QS. Al An’am [6]:125).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar