Kampung Kemuteran

Kampung Kemuteran
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Kampung Kemuteran

Oleh Edhy Aruman

Orang Gresik mungkin termasuk penyabar. Bayangkan, sampai saya lulus SMA – tahun 1980 – setiap pagi warga Gresik selalu “disemprot” dengan ammonia yang baunya menyengat dari pabrik Petrokimia Gresik. Apalagi kalau arah angin menuju ke tempat kami.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kadang-kadang bau menyengat itu sangat tajam, terutama kalau musim penghujan. Saya tidak tahu kenapa bau itu muncul saat pagi hari. Waktu itu saya punya anggapan mungkin pabriknya lagi dibersihkan. Bahkan tak jarang “bau” itu membentuk kabut yang membuat pandangan sedikit kabur. Tak seorang pun warga Gresik yang protes. Mungkin saat itu iklim politiknya berbeda dengan sekarang.

Bau menyengat itu muncul sejak pabrik pupuk itu beroperasi. Saya teringat saat duduk di bangku SD kelas 6, siswa-siswa SD dikerahkan dan dikumpulkan di Jl. Jaksa Agung Suprapto untuk menyambut kedatangan Presiden Soeharto yang saat itu akan meresmikan beroperasinya pabrik Petrokimi tersebut.

Berseragam sekolah masing-masing (sekolah saya, SD Muhammadiyah, mengenakan seragam celana pendek hijau dan baju putih) kami berjejer di sepanjangan jalan yang dilalui, membawa bendera merah putih dan melambai-lambaikannya saat iringan Presiden lewat.

Dari bisisik-bisik yang saya dengar, pengerahan itu dilakukan atas respon surat dari Dinas P dan K. Saya melihat, saaat itu memang bukan hanya siswa SD Muhammadiyah yang berjejer, siswa sekolah lain juga ada.

Balik lagi ke aroma tadi, jadi cukup lama warga Gresik mencium aroma “kenthut” dan pesing itu. Saat Bapak saya meninggal dan dimakamkan di Tlogopojok, desa yang termasuk di dekat pabrik tersebut, sekitar tahun 1982 dan saya sudah kuliah di Bogor, saya masih mencium bau tersebut. Dari kompleks pemakaman, saya melihat kabut tebal yang membuat pandangan ke arah pabrik tersebut kabur.

Sumber : Gresikpedia 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *