Daftar Donatur Palestina
Balada Nasi Bungkus Dari Tuan Penjajah
Oleh : Ahmad Sastra
Sudah sejak tahun 1509, Portugis menjajah negeri ini
Tahun 1521, disusul kolonialisme Spanyol
Tak ketinggalan VOC Belanda, tahun 1602 menjajah bangsa ini
Jepang hadir kemudian di tahun 1942 sebagai penjajah terakhir
Bangsa ini baru dinyatakan merdeka para tahun 1945
Itu artinya negeri ini terjajah selama 510 tahun
Ya, lima abad bangsa ini terjajah
Namun sepanjang itu tetap lahir ribuan pejuang kemerdekaan
Tak terhitung anak bangsa yang menjadi pejuang
Ribuan ulama dan santri angkat senjata
Berjihad melawan penjajah kafir Belanda
Juga melawan Portugis, Spanyol dan Jepang
Entah sudah berapa nyawa terkorbankan
Entah sudah berapa banyak harta direlakan
Entah sudah berapa tenaga dikerahkan
Namun negeri ini tetap lama mencapai merdeka
Rupanya ini hanya pengulangan sejarah
Dimana ada penjajah, disitu hadir pula para pengkhianat
Berpihak kepada panjajah, rela mengkhianati bangsanya sendiri
Padahal hanya demi sesuap nasi basi dari tuan penjajah
Setiap zaman akan hadir para pengkhianat
Laksana anjing yang rela makan tulang saudaranya sendiri
Mesra kepada tuan penjajah, tapi kasar kepada saudaranya
Memuja selangit taun penjajah, tapi menghina anak negeri
Jiwa pengkhianat
Demi nasi bungkus dari tuan penjajah
Rela menjual negaranya
Rela mendustai agamanya
Setelah 510 tahun terjajah, sudahkah negeri ini merdeka ?
Atau malah tambah terjajah oleh neokolonialisme
Atau malah makin banyak para pengkhianat rakyat
Lantas apa artinya peringatan HUT RI tiap tahunnya
Sejarah hanyalah pengulangan
Sungguh negeri ini belum merdeka
Masih bercokol penjajah di negeri ini
Masih bertebaran pengkhianat di negara ini
Merdeka itu berdaulat, nyatanya tidak
Merdeka itu sejahtera, nyatanya tidak
Merdeka itu berdikari, nyatanya tidak
Bahkan para penjajah dijadikan tuan di negeri ini
Lamanya penjajahan di negeri ini
Bukan karena tidak ada pejuang yang melawannya
Namun karena banyaknya pengkhianat
Yang mengemis nasi bungkus dari tuan penjajah
Merdeka !!!!
Stttt….jangan teriak merdeka, malu kita
