Faisal mengkritik orang-orang yang dipilih Jokowi dalam penanganan virus Corona. Menurut ekonom senior INDEF ini, Jokowi tak seharusnya menunjuk menteri sebagai orang yang menangani Corona.
“Pak Presiden, tolong segera selamatkan Indonesia. Jangan berharap para menteri menangani Covid-19 karena tugas mereka sudah sangat banyak. Ini bukan kerja sambilan. Bentuk tim purnawaktu yang profesional dan ahlinya,” tulis Faisal Basri dalam akun Twitternya, Kamis (3/12).
Faisal menulis kritik tersebut tak lama setelah Kemenkes merilis temuan kasus baru Covid-19 di Indonesia. Per 3 Desember, penambahan kasus positif Covid-19 kembali pecah rekor tertinggi, mencapai 8.369 kasus dalam 24 jam terakhir.
Total keseluruhan kasus Covid-19 di Indonesia mencapai 557.877 orang. Kementerian Kesehatan melaporkan, 8.369 kasus baru ditemukan berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap 62.397 spesimen dari 45.479 orang.
Selain kasus positif, pasien yang meninggal karena Covid-19 juga bertambah. Pasien meninggal karena Covid-19 kini menembus 17.355 orang. Meningkat 156 dari data kemarin yang masih 17.199 orang.
Pasien sembuh dari Covid-19 juga bertambah, yakni sebanyak 3.673 dari data kemarin yang masih 458.880 orang. Total kumulatif kasus sembuh dari Covid-19 mencapai 462.553 orang.
Jokowi juga sempat menyampaikan kejengkelannya saat memimpin rapat kabinet pada 30 November 2020.
“Ini semuanya memburuk semuanya!” ucap Jokowi kesal.
Jokowi menyampaikan data Covid-19 yang naik dan memburuk. Dia menyinggung persentase rata-rata kasus aktif yang meningkat menjadi 13,41 persen. Minggu yang lalu masih 12,78 persen.
Persentase rata-rata kesembuhan dari Covid-19 yang menurun dari 84,03 pada 23 November 2020 menjadi 83,44 persen, juga disinggung Jokowi.
Perhatian Jokowi juga tertuju pada kenaikan drastis kasus aktif pada dua dari 9 provinsi yang menjadi fokus pengendalian penyebaran virus Corona. Dua provinsi itu ialah Jawa Tengah dan DKI Jakarta.
Adalah Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan yang diberi tanggung jawab oleh Jokowi untuk menangani Covid-19 sejak 14 September 2020. Luhut membawahi 9 Provinsi yakni, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua dan Bali.
Sumber : merdeka