Jakarta, Hajinews.id – Pasca insiden insiden pemenggalan seorang guru, Pemerintah Prancis mulai melakukan investigasi setidaknya ada 76 masjid yang diincar akan ditutup karena diyakini mengajarkan paham radikal dan separatisme.
Investasi akan dilakukan dalam beberapa hari ke depan. Apabila terbukti, maka tempat ibadah terkait akan ditutup.
“Pemeriksaan akan dilakukan kepada 76 tempat ibadah. Jika kecurigaan kami terbukti, kami akan memintanya ditutup,” ujar Menteri Dalam Negeri Prancis, Gerald Darmanin.
Pemilihan 76 masjid Prancis dari total 2.600 yang tersebar di berbagai kota, telah ditandai dan dipantau beberapa hari untuk mengumpulkan bukti soal ada atau tidaknya radikalisme di sana.
“Beberapa masjid yang terletak di daerah padat penduduk memiliki Imam anti-Republikan yang telah diikuti intelijen,” kata Darmanin.
Namun ia enggan menyebutkan nama 76 masjid tersebut.
Darmanin menambahkan bahwa sebanyak 66 imigran yang terlibat radikalisme telah dideportasi.
Diberitakan sebelumnya, seorang guru, bernama Samuel Paty usai menunjukkan karikatur Nabi Muhammad kepada murid-muridnya tewas setelah dipenggal kepalanya.
Samuel Paty dibunuh oleh remaja bernama Abdoullakh Anzorov, kelahiran Moskwa, Rusia, yang tinggal di Evreux, sekitar 100 km dari lokasi kejadian.