Oleh Dr. Nadjibah Yahya
Kita kini berada di tahap di mana covid 19 benar benar hadir di teras rumah kita. Kasus semakin meningkat tak terkendali bahkan tak mampu tercatat lagi. Gelombang ke 2 covid lebih mengerikan dari sebelumnya
Kini hampir setiap saat saya menemani pasien menangis dan meratap, walau semula tidak percaya dan abai. Mereka meregang nyawa akibat covid 19.
Kasus-kasus positif covid 19 saat ini karena :
- tidak pernah menggunakan masker
- kasus bepergian keluar kota walau dengan tujuan menolong seseorang
- kasus setelah menghadiri pernikahan
- kasus setelah mencium tangan orangtua
- kasus setelah menghadiri pangajian serta arisan dll
yang mengingatkan kita bhw inilah dampak saat protokol kesehatan tidak dilaksanakan dengan maksimal.
Ada juga kisah bahagia ketika beberapa kasus ternyata hanya dengan mematuhi aturan berupa pakai
- masker ( dengan benar)
- Jaga jarak ( jauhi kerumunan dan hajatan)
- sering mencuci tangan
Menjadi pencegahan paling kuat untuk menularkan ke orang-orang yang kita sayangi.
Ingat! sekali kita terinfeksi virus ini akan ada komplikasi besar dalam beberapa organ di tubuh kita walau virus ini sudah tidak ada . Begitu besar daya rusak virus ini.
Mari satukan ikatan, rapikan barisan untuk mencegah nya bersama. Tanpa kebersamaan semua akan kandas. Ingatlah banyaknya angka kematian di Indonesia seharusnya bisa menjadi bahan pelajaran untuk kita .
Mohon patuhi aturan, jika tidak mau patuhi atau masih tidak percaya adanya covid 19, ijinkan kami untuk percaya dan menjaga kuat diri kami dan semua.
- jangan membenci saat orang lain tertib pakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan
- Jangan menuduhnya was was. Bukan karena jijik atau takut tertular, tapi menjaga agar mereka tidak menulari.
- Jangan mencerca saat orang lain sering cuci tangan dan menolak salaman, itu cara mereka menjaga kesehatan semua termasuk anda.
- Jangan tuduh seseorang memutus tali silaturahmi, saat orang menjauhi kerumunan, pertemuan dan berkunjung, justru orang-orang inilah yang sedang menjaga silaturahmi tetap ada dan lengkap dengan semua personil tanpa ada seorang pun yang harus berpulang. Jadi jangan mereka dicemooh.
Jangan nyinyir saat tenaga medis dan keluarganya menjaga erat aturan, itu semua karena mereka selalu mendampingi duka dan derita pasien positif covid 19 serta mereka sudah kehilangan sekian banyak sejawatnya.
Jangan kucilkan seseorang yang melarang anaknya bersekolah dan bermain bersama, itu hak nya untuk menjaga kesehatan anaknya.
Wabah ini hadir di sekitar kita, kita punya cara masing-masing untuk menghadapinya yang mungkin berbeda. Jadi hormati masing-masing.
Tapi ingat bahwa masing-masing kita akan mempertanggungjawabkan di hadapan Nya. Tidak akan sama nilainya orang yang menjaga ketat aturan demi kesehatan bersama dengan orang yang abai dengan dalih hanya bergantung pada tawakal tanpa ikhtiar.
Smg ini bermanfaat untuk kita semua. Smg ini bisa sbg bukti di hadapan Nya bahwa saya sudah mengingatkan sbg kewajiban profesi saya.
Salam Sehat Penuh Cinta.
1 Komentar