Buya Yahya Ungkap Misi Habib Rizieq dan Beri Saran untuk Presiden Jokowi

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Jakarta, hajinews.id – Buya Yahya menyatakan bahwa kegaduhan politik belakangan ini karena keinginan Habib Rizieq yang belum terpenuhi, yakni memerangi kemungkaran dan menegakkan keadilan.

“Yang diminta adalah Habib Rizieq di sana, FPI di beberapa tempat meminta agar kemungkaran di sini dihentikan.” ujar Buya Yahya lewat tayangan yang diunggah melalui kanal Youtube Al-Bahjah TV, Senin 23 november 2020.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Kemungkaran diperangi karena memiliki dampak yang teramat buruk. Selain itu, menurut Buya Yahya kemungkaran jika dibiarkan bisa membahayakan umat. Maka, Habib Rizieq bertujuan untuk memberantas kemungkaran dan menegakkan keadilan.

“Jujur anda, apa sih yang diminta habib Rizieq? tidak minta Pulau untuk pesta, jabatan jadi apa yang diminta? kalau yang diminta baik kenapa kita bingung yang diminta baik kok. Selama ini, permintaan Habib Rizieq bukanlah sesuatu yang melanggar norma agama, khususnya norma agama islam.” jelasnya.

Dalam unggahan video yang berdurasi 20 menit 43 detik dengan judul ‘Tanggapan Buya Yahya tentang Penolakan dan Hinaan terhadap Habib Rizieq Shihab – Buya Yahya Menjawab’, hingga berita ini diturunkan telah ditonton sebanyak 1 juta kali.

Selain menjawab soal penolakan Habib Rizieq oleh beberapa kelompok, juga dalam ceramah tersebut Buya Yahya mewanti-wanti Presiden atas manuver orang terdekatnya yang ingin memuluskan kepentingannya.

“Maka jangan sampai di saat menjabat presiden ini adalah ditipu oleh orang-orang ada di kiri kanan kita misalnya, yang punya kepentingan-kepentingan syahwatnya, urusan dunianya tidak ada hubungannya dengan Iman sehingga kita akan dibawa ke sana.”

Buya Yahya juga mengingatkan kepada Presiden bahwa jabatan presiden terbatas namun memiliki konsekuensi yang sangat panjang.

“Kepada presiden atau siapa pun yang akan menjadi presiden risalah Cinta kami kepada Pak Presiden kalau tidak mendengar Allah mendengarkan ke hati biarpun telinga tidak mendengar ketahuilah bahwa jabatan kepresidenan itu sangat terbatas. Apa artinya satu kali naik dua kali naik, ujung-ujungnya adalah kesengsaraan yang panjang di akhirat nanti.” ujarnya

Buya Yahya juga menasehatkan bahwa Presiden perlu mendengar suara di dalam hati dan tak ragu menyingkirkan orang-orang yang tidak sesuai dengan keimanannya.

Buya Yahya menyarankan agar Presiden Jokowi bisa segera bertemu karena kedua belah pihak sejatinya mendambakan keadilan dan kebaikan.

“Berlapanglah dengan masukan atau kritik dari siapapun ada misalnya selama ini ramai, seperti tadi dihubungkan dengan Habib Rizieq, yang diminta Habib Rizieq adalah Anda setujui, keadilan, kebaikan dan sebagainya. Secara umum kritik itu justru mengangkat kita menjadi waspada begitu kadang kita tidak bisa sadar tidak bisa mengoreksi diri kita sendiri agar kritik itu kita bisa berbenah.

Kalau nggak ada kritik kita enggak kan waspada seperti di lembaga begini, kalo nggak ada kritik ya tidak akan berbenah, tidak ada perubahan.” pungkasnya.

 

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar