Ketika Moral Bobrok Jadi Pilar Kekuasaan Bagi Bangsa Yang Dungu

Ketika Moral Bobrok Jadi Pilar Kekuasaan Bagi Bangsa Yang Dungu
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Membaca tulisan Cak Nun pagi ini sungguh dilematis, ingin menyanggah tapi hati kecil mengakui – bahwa apa yang dipaparkan Cak Nun dengan lugas dan jujur memang sedang menggerogoti jiwa dari negara dan bangsa besar ini.

Pertama Cak Nun menilai kalau jaman ini sangat berat bagi manusia yang hidupnya menomorsatukan Tuhan. Zaman Supra-Jahilyah. Teknologi, budaya dan sistem kemunafikan sudah sampai ke puncak kecanggihannya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Semua menjadi serba terbalik, keburukan menjadi kebaikan, kekufuran dianggap kesetiaan. Mirisnya moral bobrok dan kebodohan dianggap sebuah kemajuan sehingga Jadi Pilar Kekuasaan Bagi Bangsa Yang Dungu.

Menurut Cak Nun di paragraf ketiga, bangsa kita memuat tiga kondisi. Pertama, sangat canggih dalam hal kebertahanan penghidupan. Kedua, sangat tangguh dalam hal menyiasati keadaan apapun dalam kehidupan. Ketiga, sangat hiprokrit dalam hal tata nilai-nilai, sangat sophisticated kemunafikannya menyiasati terbalik-baliknya hakikat dan kenyataan hidup.

Cak Nun mengajak kita mundur jauh ke belakang di saat raja-raja zalim berkuasa kita, disaat Fir’aun menjadi monumen kekuasaan. Saat itu emas dijadikan hiasan istana dan piranti makanan oleh Musta’sim. Miris, bukannya dijadikan alat untuk mensejahterakan rakyatnya.

Kita jauh dari masa semua kezaliman itu berlangsung, namun, penjajahan dan kezaliman yang berlangsung sekarang menusukkan tombak, pedang dan anak panahnya tidak ke dada kita, melainkan masuk langsung ke jiwa kita, ke mental kita, ke otak kita dan ke hati kita.

Kita semua tidak mati bergelimpangan, melainkan diubah total menjadi makhluk bodoh, dungu, tidak mengerti martabat, tidak mampu menyangga kebenaran dan kebaikan. Kita menjadi kumpulan manusia yang ahmaq (dungu), yang tidak bisa diomongi apapun kecuali menjadi kemudlaratan, tidak bisa berkomunikasi kecuali dengan ketidakjujuran dan penistaan atas sesama.

Begitulah kutipan-kutipan tulisan Cak Nun di artikel yang berjudul “Sudah Zalim, Supra Jahiliyah Lagi oleh Emha Ainun Nadjib, budayawan”

– nenden – dbs

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *