Hajinews — Tagar bubarkan Partai PDIP menjadi trending di twitter, topik tersebut awalnya diunggah oleh seorang netizen dengan akun @PutraErlangga_ yang menampilkan foto Mantan Menteri Sosial (Mensos) Juliari Peter Batubara.
Sebelum tagar ini muncul, Pakar Hukum Refli Harun juga pernah membahas keinginannya untuk melihat pemerintah membubarkan partai yang suka korupsi, meski tidak menyebutkan nama partainya.
“Udeh Pantas Ni Tagar Jadi Tersangka TT, #BubarkanPDIP, Apakah Anda Setuju..?,” tulis akun twitter @PutraErlangga_ hari Senin, 4 Januari 2021, pukul 10.27 WIB.
Udeh Pantas Ni Tagar Jadi Tersangka TT, #BubarkanPDIP, Apakah Anda Setuju..? pic.twitter.com/cIB2LjrLUq
— ? Putra Erlangga ?? (@PutraErlangga_) January 4, 2021
Hingga saat ini, sudah ada 14.300 cuitan yang menggunakan hastag ‘Bubarkan PDIP’.
Rata-rata berisi luapan kemarahan warganet karena beberapa kader partai berlambang banteng itu terlibat korupsi.
Di antaranya yaitu Harun Masiku dan Mantan Mensos Juliari Peter Batubara.
Diketahui sebelumnya, dilansir Seputartangsel.com, Senin (4/1/2021). Harun Masiku merupakan Mantan calon anggota legislatif dari PDIP yang ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Penetapan tersangka dirinya terkait kasus dugaan suap terhadap Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU), Wahyu Setiawan.
Suap tersebut dilakukan Harun Masiku agar dirinya dapat menggantikan Nazarudin Keimas yang telah meninggal dunia untuk lolos ke DPR RI dari Dapil Sumatera Selatan I.
Namun, hingga kini Harun Masiku masih buron dan menghilangkan diri.
Sementara Mantan Mensos Juliari Peter Batubara sebelumnya ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan korupsi pengadaan bantuan sosial (bansos) di wilayah Jabodetabek.
Diketahui, Juliari melakukan korupsi sebanyak Rp 17 Miliar yang dia gunakan untuk keperluan pribadinya sendiri.
Selain hastag ‘Bubarkan PDIP’ yang trending di twitter, petisi yang berjudul ‘Bubarkan PDIP Partai Anarkis’ di laman Change.org pun kembali muncul ke permukaan.
Petisi ini telah ditandatangani oleh 108.851 orang dari target 150.000 orang. (ingeu/dbs)