Wajib Hati-hati, inilah Dosa Besar Sehari-hari yang Sering Kita Lupakan

inilah Dosa Besar Sehari-hari yang Sering Kita Lupakan
ilustrasi : tentang dosa besar
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Salat adalah ibadah yang pertama kali akan dihisab

Hajinews – Tentu kita semua tahu bahwasanya setan selalu memiliki segala cara untuk menjerumuskan manusia pada kesesatan dan keraguan, oleh setan pula dosa mampu dijadikan nampak indah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Sehingga manusia yang melakukannya, seakan akan tak sadar, jika perbuatan tersebut merupakan salah satu bentuk dari dosa besar mungkin hal ini sudah menjadi kebiasaan kita sehari hari, sehingga terkesan tak ada dosa maupun ancaman balasan yang akan kita terima.

Padahal jika kita mengetahuinya, hal kecil ini ternyata menyebabkan dosa besar dan tergolong dalam dosa syirik, sedangkan kita tahu, dosa syirik adalah dosa terbesar yang hanya bisa ditutupi dengan cara bertaubat, lalu apa saja hal sepele yang sering kita kerjakan tapi justru menimbulkan dosa besar tersebut?.

Berikut dosa besar sehari-hari yang sering kita lupakan, seperti dikutip dari kanal Youtube @Jamaah Nurul Qolbi pada Jumat, 8 Januari 2020.

Beribadah Karena Ingin Dilihat Orang Lain

Melakukan ibadah hanya karena ingin dilihat orang lain merupakan sikap riya’, padahal riya’ termasuk dalam syirik kecil karena menyekutukan Allah dalam niat.

Termasuk di dalamnya ialah memperbagus salat karena ingin dilihat orang, memamerkan donasi yang diamalkan, mengharap pujian akan amalan yang dilakukannya, serta sikap sum’ah yakni ingin amalannya didengar dan diberitakan banyak orang.

Meluruskan niat saat beribadah memang cukuplah sulit apalagi di era sekarang, dimana setiap orang dapat memperlihatkan segala aktivitasnya di media sosial.

Rasulullah SAW pernah bersabda; “Barang siapa melakukan suatu amal dengan dicampuri perbuatan syirik kepada-Ku, niscaya Aku tinggalkan dia dan (tidak aku terima) amal syiriknya” (HR. Muslim).

Oleh sebab itu perbanyaklah istighfar Insyaallah dengan memperbanyak istighfar, hati kita akan jauh lebih bersih dari segala sifat sifat yang kurang baik.

Thiyarah

Thiyarah atau Thatayyur adalah merasa bernasib sial karena sesuatu, dalam hal ini masih saja banyak terjadi pada masyarakat kita seakan akan sudah menjadi keyakinan secara turun menurun yang harus diyakini kebenarannya.

Contoh yang sangat mudah kita temukan adalah; kita akan meyakini jika mendengar suara burung gagak merupakan sebuah pertanda akan ada manusia yang meninggal dunia, kemudian meramal rezeki dari garis tangan, menganggap angka 13 sebagai angka sial, dan lain sebagainya.

Padahal Rasulullah SAW pernah bersabda; “Barang siapa yang (kepercayaan) thiyarahnya mengurungkan hajat (yang hendak dilakukannya), maka ia telah berlaku syirik, mereka (para shahabat) bertanya; ‘Wahai Rasulullah, apa kaffarat (tebusan) darinya (jika melakukannya)?

Beliau bersabda; “Hendaklah salah seseorang dari mereka mengatakan, ‘Ya Allah, tiada kebaikan kecuali kebaikan dari Engkau, tiada kesialan kecuali kesialan dari Engkau dan tidak ada sesembahan yang hak selain Engkau” (HR. Imam Ahmad). Hindari dan jauhi sebisa mungkin hal hal yang bisa menjerumuskan kita kedalam dosa syirik.

Tidak Tuma’ninah Dalam Salat

Tidak tuma’ninah saat salat mungkin kita anggap sepele, namun perlu diketahui, tuma’ninah merupakan salah satu rukun dalam salat apabila tidak terpenuhi, maka bisa dikatakan salat kita akan batal dan harus mengulang dari awal.

Rasulullah SAW pernah bersabda; “Sejahat-jahatnya pencuri adalah orang yang mencuri dalam salatnya mereka (sahabat) bertanya; “Bagaimana ia mencuri dalam salatnya?’ Beliau menjawab: (la) tidak menyempurnakan ruku’ dan sujudnya” (HR. Imam Ahmad).

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga pernah menyampaikan kepada para sahabatnya; “Tidak sah salat seseorang, sehingga ia menegakkan (meluruskan) punggungnya ketika ruku’ dan sujud“ (HR. Abu Dawud).

Dari dua hadits tersebut sudah sangat jelas dikatakan; tidak mengerjakan salat dengan tuma’ninah ibarat tidak ada salat bagi orang tersebut kerjakan salat dengan pelan pelan dan tadaburi-lah setiap bacaan dalam salat kita Insyaallah, salat kita bisa lebih tuma’ninah.

Khalwat

Khalwat berasal dari kata; (khalaa-yakhluu-khalwatan) yang maknanya adalah; Menyepi, menyendiri, mengasingkan diri bersama dengan seseorang tanpa kersertaan orang lain.

Berduaan dengan pria atau wanita yang bukan mahram termasuk dosa yang sering kita anggap sepele, Khalwat tak hanya berlaku dirumah atau diruang tertentu akan tetapi juga di kendaraan, di kantor, atau bahkan diruang kelas sekalipun.

Misalnya adalah, seorang wanita hanya bersama dengan supir pria, pegawai dengan atasannya bahkan adik ipar dengan kakak ipar, sekalipun ada hubungan saudara akan tetapi bukan mahramnya.

Dari Umar bin Khattab, ia berkata bahwa, Rasulullah SAW pernah bersabda; “Sungguh janganlah masuk seorang laki-laki dari kamu setelah hari ini kepada wanita yang tidak ada bersamanya (suami atau mahramnya), kecuali bersamanya seorang atau dua orang laki-laki” (HR. Muslim).

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW juga pernah bersabda; “Tidaklah seorang laki-laki berkhalwat dengan wanita kecuali pihak ketiganya adalah syaitan” (HR. At Tirmidzi).

Kita sangat tidak dianjurkan berkhalwat apabila tidak ada orang lain diantara kedua orang tersebut karena bisa jadi syaitan akan menjadi orang ketiga diantara keduanya yang membisikkan keduanya untuk melakukan kemaksiatan.

Berjabat Tangan Dengan Yang Bukan Mahram

Di era sekarang ini, berjabat tangan antara pria dan wanita yang bukan mahram menjadi hal lumrah dan tidak dianggap sebagai dosa, kebiasaan tersebut seakan akan menjadi tradisi yang dianggap biasa oleh kaum muslimin tanah air.

Padahal Rasulullah SAW sangat jelas mengabarkan bahwa; “Sungguh ditusuknya kepala salah seorang dari kalian dengan jarum dari besi lebih baik baginya daripada menyentuh wanita yang tidak halal baginya” (HR. Ath Thabrani).

Begitu juga dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa, Rasulullah SAW pernah bersabda; “Janganlah seorang laki laki berkhalwat dengan seorang wanita, kecuali jika bersama dengan mahram sang wanita tersebut” Lalu berdirilah seseorang dan berkata; “Wahai Rasulullah, istriku keluar untuk berhaji, dan aku telah mendaftarkan diriku untuk berjihad pada perang ini dan itu” Maka Rasulullah SAW pun berkata; “Kembalilah, dan berhajilah bersama istrimu” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kita sebagai muslim sangat tidak dianjurkan berkhalwat, karena hal tersebut hanya akan merusak aqidah dan menyebabkan kemaksiatan, hindari dan jauhilah sebisa mungkin perbuatan khalwat Insyaallah dengan begitu bisa menghindarkan kita dari dosa besar akibat bisikan syaitan.

Ghibah

Sudah tidak dipungkiri lagi ghibah merupakan salah satu dosa besar yang mungkin kita anggap sepele, dan parahnya, hal ini hampir semua orang kerjakan setiap hari.

Dua Orang Berbisik Saat Kumpul Bertiga

Dalam sebuah majelis atau acara kumpul kumpul, berbisik hanya dengan satu orang bukanlah akhlak seorang muslim, selain bisa menyakiti hati orang lain yang tak mendengar sikap ini juga bisa menjadi cara syaitan untuk memecah belah silaturahmi antar sesama.

Syaitan akan terus membisikkan kebencian dan kecurigaan pada orang ketiga yang tak ikut serta diberitahu dengan apa yang dibisikkan oleh dua temannya.

Rasulullah SAW pernah bersabda; “Jika kalian sedang bertiga, maka janganlah dua orang berbisik tanpa seorang yang lain ..sehingga kalian membaur dalam pergaulan dengan manusia, sebab yang demikian itu akan membuatnya sedih” (HR. Bukhari).

Semoga Allah SWT selalu membuka pintu ampunan atas segala kesalahan dan dosa-dosa kita. Amin amin yaa robbal ‘alamin.

Sumber : mantrasukabumi

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *