Daftar Donatur Palestina
Hajinews.id – Penyelenggara Umrah dan Haji yang tergabung Asosiasi Muslim Penyelenggara Haji dan Umrah (Amphuri) mengusulkan supaya calon jemaah haji yang batal berangkat tahun lalu untuk diprioritaskan tahun ini. Mereka batal berangkat di 2020 karena pandemi COVID-19.
Ketua Umum Dewan Pengurus Pusat Amphuri, Firman M Nur mengatakan, usulan ini sempat ia lontarkan bersama Komisi VIII DPR RI beberapa waktu lalu.
“Kami baru mengusulkan. Kami selaras dengan RDP komisi VIII, intinya jemaah agar terjadi kejelasan,” katanya kepada kumparan usai webinar Amphuri, dilansir kumparan pada Selasa (26/1).
Calon jemaah haji yang diprioritaskan, yaitu mereka yang telah membayar lunas. Adapun pada tahun lalu sekitar 60-70 persen calon jemaah haji yang telah membayar lunas.
”Jemaah sudah lunas tahun lalu itu belum 100 persen. Yang sudah lunas itu, baru sekitar 60-70 persen,” tambahnya.
Berdasarkan perkiraannya, ada sekitar 110 ribu jemaah haji dari Indonesia untuk tahun ini. Namun jumlah tersebut belum secara resmi diumumkan oleh Kementerian Agama (Kemenag).
“Haji (ada) batasan kuota, karena resmi akan ada dari kementerian haji (agama) kami mendapat estimasi 50 persen dari kapasitas sekitar 110 ribu jatah Indonesia tahun ini,” sambungnya.
Indonesia juga mendapatkan privilege dari Kerajaan Arab Saudi, yaitu memperluas batas usia jemaah yang diperbolehkan hingga 60 tahun, sebelumnya hanya 50 tahun.
Sebelumnya, Firman memberikan solusi supaya pemerintah Indonesia memprioritaskan kepada jemaah haji yang berangkat pada tahun ini untuk memperoleh vaksin corona.
“Solusi terbaik jemaah haji tahun ini mendapat vaksin sebelum berangkat,” imbuhnya. (Kumparan/sitha).
