Ketum MUI Sumbar: Pengelolah Wakaf Mesti Belajar dari Tukang Pangkas

Ketum MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Ketum MUI Sumbar Buya Gusrizal Gazahar Dt. Palimo Basa menyampaikan analoginya mengenai pengelolaan wakaf bisa dipelajari dari seorang Tukang Pangkas Rambut.

Apabila kepercayaan telah didapat, lihatlah tukang pangkas rambut yang diamanahkan kepala bahkan leher walaupun di tangannya terpegang pisau tajam. Demikian disampaikan Buya Gusrizal di Padang, dilansir Minangkabaunews, Jumat (29/1/2021).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Siapapun yang menjadi pengelola wakaf harus menyadari bahwa berwakaf itu adalah pilihan yang diserahkan kepada kehendak orang yang akan berwakaf. Menurut Buya Gusrizal, kepada siapa wakaf itu akan diamanahkan, juga dalam pilihan orang yang berwakaf.

Adapun tujuan wakaf dalam Islam adalah sampainya buah kemashlahatan kepada umat atau yang dituju dalam wakaf tersebut dengan tetap mempertahankan pokoknya, jelas Buya.

Tidak bisa dihindari, kepercayaan terhadap tingkat amanah nazhir (pengelola) wakaf tentu saja menjadi perhatian utama orang yang hendak berwakaf. Karena itu, tidaklah salah kalau ada yang menghimbau “Berhati-hatilah dalam mengamanahkan harta wakafmu, karena kalau salah menempatkan, jangankan buahnya, malah pokok/pohonnya hilang duluan.” tutup Buya Gusrizal.

 

Sedangkan di pihak lain Mantan Sekretaris Jenderal Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu mencoba membuat polling atau jajak suara terkait penyaluran wakaf sebagaimana dikutip Hajinews.id.

Dalam pollingnya, Said Didu pun memberikan dua pilihan kepada netizen soal penyaluran wakaf mereka. Apakah melalui pemerintah atau langsung menyerahkannya.

 

Hasilnya 98 persen memilih menyalurkan langsung wakaf mereka ke penerima. Hanya 2 persen yang mempercayakan wakaf mereka dikelola pemerintah.

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *