Covid Belum Selesai, Menfarekraf Diminta Jangan Promosi Wisata Dulu

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Faisal Basri, meminta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno agar tidak mempromosikan pariwisata saat ini. Sebab, masalah COVID-19 belum juga usai.

Menurut dia, jika promosi pariwisata digencarkan dengan berbagai relaksasi seperti diskon tiket pesawat dan pajak bandara bagi penumpang, justru akan mendorong orang ingin beraktivitas di luar. Padahal, kasus corona di Indonesia sedang tinggi-tingginya, bahkan belum masuk fase puncaknya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Jadi tolong Pak Sandi, jangan promosi pariwisata. No way untuk promosi pariwisata di masa sekarang ini. Wong kita lebih krisis kesehatan kok,” kata dia dalam Webinar KAHMI Preneur, Minggu (3/12).

Menurut Faisal, yang perlu dilakukan pemerintah saat ini adalah menyiapkan infrastruktur pariwisata yang terdampak wabah corona agar kembali kokoh. Dengan begitu, usai wabah ini selesai, pemulihan pariwisata Bali akan lebih cepat.

Infrastruktur pariwisata yang kokoh di antaranya membuka jenis tourism baru seperti heritage tourism, outdoor tourism, family and friend tourism. Jadi, ini kesempatan untuk mengubah jenis tourism yang baru.

“Jadi yang bikin ulang itu pemerintah sendiri, maaf saya blak-blakan. Ngasih diskon pesawat, bebasin airport tax,” ujar Faisal.

Selain meminta agar tidak mempromosikan pariwisata saat ini, Faisal juga mengusulkan agar ada pengumpulan dana atau tourism fund bagi pelaku usaha pariwisata di Bali, terutama untuk UMKM yang tidak memiliki modal besar seperti pemilik hotel berjaringan internasional di Bali.

“Saya usulkan di Bali ada tourism fund. Kita tabung dalam satu fund itu untuk dipakai tatkala sedang kesusahan,” katanya.

Sebelumnya, Sandiaga Uno yang baru
diangkat menjadi Menparekraf baru gencar melakukan promosi pariwisata di Indonesia. Menurutnya, pemulihan sektor ini tidak perlu menunggu vaksin.

Ia menyatakan akan memaksimalkan penerapan 3M dan program sertifikasi CHSE. Sertifikasi CHSE adalah proses pemberian sertifikat kepada Usaha Pariwisata, Destinasi Pariwisata, dan Produk Pariwisata lainnya untuk memberikan jaminan kepada wisatawan terhadap pelaksanaan Kebersihan, Kesehatan, Keselamatan, dan Kelestarian Lingkungan.

“Kita tidak perlu menunggu vaksin, karena ada 3 M plus K4 itu kebersihan, kesehatan, keselamatan dan keberlanjutan lingkungan hidup, CHSE momentum tahap awal. Disiplin berikan kesempatan untuk tim melihat secara detail melihat protokol kesehatan,” katanya pada saat konferensi pers virtual akhir tahun, Selasa (29/12). (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *