Foto Lawas Moeldoko Viral Kembali, Netizen; Kacang Lupa Akan Kulitnya

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Foto lawas Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono melantik Jenderal TNI Moeldoko sebagai Panglima TNI viral di media sosial. Foto ini pun dibanjiri komentar netizen atau warganet.

Potret lawas tentang pelantikan Moeldoko di Istana Negara, Jakarta itu mencuat saat heboh isu adanya upaya pengambilalihan paksa atau kudeta Partai Demokrat. Kudeta melibatkan kader dan eks kader partai serta sKetua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyebut sosok di lingkaran Presiden Joko Widodo tersebut tak lain Kepala Staf Presiden Moeldoko. Tuduhan itu telah direspons Moeldoko.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Potret lawas pelantikan Moeldoko sebagai Panglima TNI merupakan cuitan akun Twitter SBY pada 30 Agustus 2013. Dalam foto terliha dia menyalami Moeldoko seusai pelantikan seorang pejabat Istana.

Ketua Bappilu Partai Demokrat Andi Arief menyebut sosok di lingkaran Presiden Joko Widodo tersebut tak lain Kepala Staf Presiden Moeldoko. Tuduhan itu telah direspon Moeldoko.

Potret lawas pelantikan Moeldoko sebagai Panglima TNI merupakan cuitan akun Twitter SBY pada 30 Agustus 2013. Dalam foto terlihat dia menyalami Moeldoko seusai pelantikan.

“Presiden SBY lantik Jenderal Moeldoko sbg Panglima TNI & Letjen Budiman sbg Kepala Staf Angkatan Darat yg baru,” bunyi cuitan tersebut.

Foto ini menjadi viral setelah dicuitkan ulang (retweet) oleh politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik. Kicauan ini seolah menyindir Moeldoko.

Ratusan cuitan mengomentari foto ini. Sebagian netizen menganggap Moeldoko tak tahu balas budi dan lupa akan sejarahnya.

“Kacang lupa kulit nya! Balas lah kebaikan dg kebaikan bukan sebaliknya,” ucap Albasrhasan.

“Baru 3 bulan jd KASAD langsung di angkat oleh pak SBY jd panglima lantas mau merebut partai orang yang berjasa pada karir tertinggi nya?,” kata akun Menjejak Bumi.

Sementara itu Moeldoko menegaskan agar isu kudeta itu tidak dikaitkan dengan istana, apalagi dengan Presiden Joko Widodo. Persoalan ini menjadi urusannya.

Dia juga mengklaim selalu menerima siapa pun tamu yang mengunjunginya, termasuk dari pihak-pihak yang disebut ingin mengambil alih Partai Demokrat. Menurut Moeldoko, saat didatangi orang-orang tersebut dirinya tidak memahami konteks.

“Secara bergelombang mereka datang, berbondong-bondong ya kita terima. Konteksnya apa saya juga ga ngerti. Tapi dari obrolan-obrolan itu biasanya saya awali dari pertanian karena saya memang suka pertanian. Berikutnya pada curhat situasi yang dihadapi ya saya dengerin aja,” tuturnya. (dbs).

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar