Kudeta Diri Sendiri

Kudeta Diri Sendiri
Prof .Dr. Abd.Rasyid Masri
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Oleh Prof .Dr. Abd.Rasyid Masri (Guru besar sosiologi FDK UIN Alauddin Makassar )

Hajinews – Satu minggu terakhir Jagad perpolitikan nasional begitu heboh, viral adanya upaya kudeta kepemimpinan pucuk pimpinan partai Demokrat dari pihak eksternal yang berniat ingin mengambil alih kepemimpinan Demokrat dengan cara inkonstitusional suatu tindakan politik yang dinilai banyak pengamat politik kurang elegan dan merusak bangunan demokrasi.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Namun goresan pena kali ini menyentil kudeta dalam konteks yang berbeda yakni meng kudeta diri sendiri ‘kok bisa. bisa membuat banyak orang gagal paham, maka perlu sedikit pencerahan akademik bahwa kata kudeta itu berasal dari kata Prancis coup d’Etat dimaknai serangan, pemaksaan dalam merebut kekuasaan yang sah.

Kita mencoba mengambil aspek arti kudeta dalam arti pemaksaan, manusia dalam firman Allah diilustrasikan sebagai makhluk paling banyak berkeluh kesah dan sulit memuaskan perasaannya .
Maka solusi untuk keluar dari rasa malas dan keluh kesah dan meratapi nasib dan rajin menyalahkan nasib, menyalahkan diri sendiri dan menyalahkan takdir harus melakukan Kudeta perasaan diri sendiri, harus mampu melawan diri sendiri , memaksa perasaan malas dan melawannya, perasaan sendiri harus dikritisi harus dipaksa untuk bangkit dan semangat kerja keras, sebab sukses itu harus kerja keras dan kerja cerdas serta disiplin yang tinggi dalam mencapai mimpi.

Istilah penulis dimimpi malamnya di kerja paginya, bukan sekedar dicerita tapi dikerja agar bisa jadi kenyataan.
Perasaan malas “Kuttu ‘ bagi Bugis Makassar adalah musuh besar dalam diri manusia yang harus di kudeta dengan pikiran kuat dan tekat kuat agar diri kita sendiri bisa bangkit dan sukses .

Walaupun sukses itu memiliki arti yang berbeda setiap orang namun dapat memiliki indikator bersifat Umum,
Menurut penulis sukses itu seperti apa yang di gambarkan oleh Alquran yakni terciptanya keseimbangan hidup dunia dan akhirat, mampu menciptakan keseimbangan aspek kebahagian keluarga dan prestasi pribadi, karena tidak sedikit orang sukses hanya untuk dirinya tapi istri dan keluarganya menderita batin, tapi dibutuhkan keseimbangan hidup, terlebih keseimbangan spritual, keseimbangan kesehatan dan finansial yang cukup untuk berbagi pada sesama.

Yang menjadi masalah kenapa banyak orang terlihat sukses tapi hidunya tak pernah bahagia karena dia terjebak dalam Compatusan Traf yakni selalu membandingkan dirinya dengan orang lain ,orang seperti ini sulit bahagia , karena tak pandai menghargai dirinya , tak pandai bersyukur …

wslm terima kasih

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *