Ngeri! Luhut Binsar Akui 2 Juta Lebih Kasus Covid-19 Belum Dientri

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan (Foto: TEMPO/Subekti)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Kasus Covid-19 sudah melewati satu juta, akan tetapi Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan justru baru mengakui bahwa masih ada sekitar dua juta kasus Covid-19 yang belum tercatat dalam data nasional penanganan pandemi. Benarkah total positif Covid-19 sebenarnya mencapai 3 juta kasus?

Luhut mengatakan hal itu disebabkan oleh data pemerintah pusat dan daerah yang belum terintegrasi. Nanti jika sudah diperbaiki maka kasus covid-19 akan meningkat dalam waktu dekat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Saya laporkan juga, ada hampir dua juta data atau mungkin lebih itu yang belum dientri. Dan itu akan berpengaruh pada positivity rate,” kata Luhut saat pertemuan bersama para epidemiolog secara virtual, Kamis (4/2/2021).

Wakil Ketua KPC-PEN itu memerintahkan masalah ini untuk diselesaikan dalam waktu dua pekan atau pada pertengahan Februari dengan memperbaiki aplikasi Peduli Lindungi yang dibuat Kementerian Komunikasi dan Informatika.

“Pak Wamenkes, jadi Anda harus melihat bahwa data yang dientri di daerah dengan apa yang di pusat itu beda. Sekarang berharap lagi diproses, dua juta data kurang lebih ini kita harap bisa selesaikan dalam dua minggu ke depan. Dan saya harap positivity rate, saya kira berubah dari angka yang ada sekarang,” ucapnya.

Prediksi Epidemiolog Kasus covid sudah capai 3 juta

Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia Dicky Budiman yang hadir dalam pertemuan virtual itu juga mengamini pernyataan Luhut bahwa masih banyak kasus Covid-19 di Indonesia yang belum terlaporkan.

“Prediksi saya sudah tiga juta kasus covid saat ini memang terbukti dengan pernyataan pak LBP ini,” ucapnya sebagaimana dilansir idtodaynews dari Suara.com, Sabtu (6/2/2021).

Keluhan perbedaan data ini juga disampaikan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil beberapa hari terakhir yang membuat peta zonasi di Jabar menjadi kacau.

“Itulah kemarin saya sampaikan tolong diperbaiki, karena nanti status merah oranye kuningnya jadi kacau, menghitung status merah oleh kasus yang ternyata sudah lewat atau sudah sembuh juga,” kata RK, Senin (1/2/2021).

Sebagai informasi, pandemi COVID-19 telah menginfeksi 1.134.854 orang di Indonesia sejak Maret 2020, 176.672 di antaranya masih dalam perawatan, 926.980 orang sembuh, dan 31.202 jiwa meninggal dunia.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar