Tafsir Al-Quran Surat Az-Zumar Ayat 45-48

Tafsir Al-Quran Surat Az-Zumar Ayat 45-48
K.H. Didin Hafidhuddin
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Dalam menjawab pertanyaan tentang bagaimana menyikapi SKB 3 Menteri tentang seragam keagaman di sekolah? SKB 3 Menteri itu perlu dicabut, karena seragam keagamaan sangat bermanfaat untuk meningkatkan akhlaq. Berpakaian yang baik dan menutup aurat adalah salah satu ajaran yang terbaik. Tujuan pendidikan adalah untuk membentuk akhlaq dan kepribadian, meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah SWT, bukan semata untuk kepentingan pemahaman ilmu pengetahuan. Kita terus berusaha menjawab ketidakbaikan dengan kebaikan. Doa adalah guide atau petunjuk semangat untuk berusaha melakukan kebaikan-kebaikan. Kembali ke pendidikan akhlaq, kita di rumah harus melakukannya. Jangan semua pendidikan akhlaq hanya mengandalkan pendidikan di sekolah. Kita tidak baik jika mudah menyalahkan kondisi atau keadaan yang sedang berkembang. Guru kehidupan yang sebenarnya adalah kita sebagai orang tua. Jika lingkungan kita tidak baik, maka bolehlah kktia melakukan hijrah perilaku. Milsanya lingkungan pekerjaan, lingkungan pergaulan, pertama kita harus bekerja keras untuk memperbaiki lingkungan tersebut. Tapi, jika tidak berhasil, ya boleh kita meninggalkan lingkungan itu.

Perhatikan Surat Ar-Rum Ayat 41, “Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia; Allah menghendaki agar mereka merasakan sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar)”. Kerusakan di bumi dan di lautan adalah karena kelakuan atau ulah manusia. Semuanya ada kaitannya. Siapa pun yang melakukan kedzaliman, apalagi seorang pemimpin, sangat mungkin adzab itu memang menjadi teguran Allah SWT. Kita tidak hanya melihat banjir, tanah longsor dll itu hanya musibah biasa, tapi berhubungan dengan perilaku manusia. Contohnya, apabila perzinahan telah semakim marak, apabila kedzaliman telah merajalela, maka musibah itu sangat mungkin akan datang segera. Setelah berusaha dan berikhtiar, kita terus bertawakkal dan ikhlas. Keikhlasan dapat dilatih dengan berinfaq, menolong orang, dll. Ikhlas itu hanya dapat dilakukan dengan perbuatan, bukan hanya dengan niat dan keinginan. Syetan-syetan akan terus menghalangi kita untuk berbuat baik, misalnya dengan membisikkan sesuatu pada hati kita hingga takut terjebak dalam riya’. Sikap seperti itu justeru dapat menjadi riya’ itu sendiri. Misalnya, kita enggan shalat berjamaah, karena takut dilihat orang dan dianggap riya’, justeru kita telah terjebak ke dalam riya’ itu sendiri. Oleh karena itu, kita harus melawan hal-hal dan perasaan seperti ini. Laksanakan saja perbuatan baik tersebut. Insya Allah semuanya akan lebih baik. Tapi, dalam kondisi pandemi seperti itu sekarang ini, ukurannya tentu sangat situasional. Jangan kemudian, kita membuat alasan sendiri, yang sebenarnya landasannya tidak kuat.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Dalam menjawab pertanyaan tentang ummat Nabi Muhammad SAW adalah ummat yang terbaik, perhatikan Surat Ali Imran Ayat 110, “Kalian (umat Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia, (karena kalian) menyuruh (berbuat) yang makruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka. Di antara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan mereka adalah orang-orang fasik”. Telah amat jelas pada ayat di atas bahwa kita ummat islam adalah sebaik-baiknya ummat yang dikeluarkan atau disiapkan untuk manusia, yang mengajak kebaikan, mencegah hal munkar dan beriman kepada Allah, melaksanakan syariat dan ketentuan Allah. Hal terpenting yang perlu kita simpulkan adalah bahwa ummat terbaik (Khaira Ummah) ini bukan pemberian gratis, bukan hadiah tanpa sebab. Semua perlu usaha dan ikhtiar, bukan gratis, bukan tanpa sebab. Mari kita tutup dengan doa kiffarat majelis. “Subhaanaka allahumma wa bihamdika. Asyahadu an(l) laa ilaaha illaa anta. Astaghfiruuka wa atuubu ilaika”. Demikian catatan ringkas ini. Silakan ditambahi dan disempurnakan oleh hadirin yang sempat mengikuti Ta’lim Bakda Subuh Professor Didin Hafidhuddin tadi. Terima kasih, semoga bermanfaat. Mohon maaf jika mengganggu.

Salam. Bustanul Arifin

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *