Penjelasan UAS Tentang Puasa Rajab yang Mulai Dilaksakanan 13 Februari 2021

Penjelasan UAS Tentang Puasa Rajab yang Mulai Dilaksakanan 13 Februari 2021
Ustad Abdul Somad
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Ustadz Abdul Somad menjelaskan tentang dalil puasa Rajab yang mulai dilaksanakan pada 1 Rajab 1442 hijriah atau 13 Februari 2021

Hajinews — Bulan Rajab adalah bulan haram atau bulan yang dimuliakan, sehingga dianjurkan memperbanyak amalan ibadah.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Amalan ibadah yang paling utama di bulan Rajab adalah puasa sunnah.

Berikut dalil puasa Rajab lengkap penjelasan Ustadz Abdul Somad (UAS)

Sebagai informasi, Bulan Rajab atau 1 Rajab 1442 H jatuh pada 13 Februari 2021.

Dalil Puasa Rajab

عَنْ مُجِيْبَةَ الْبَاهِلِيَّةِ عَنْ أَبِيْهَا أَوْ عَمِّهَا أَنَّهُ : أَتَى رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثُُمَّ انْطَلَقَ فَأَتَاهُ بَعْدَ سَنَةٍ وَقَدْ تَغَيَّرَتْ حَالَتُهُ وَهَيْئَتُهُ فَقَالَ يَا رَسُوْلَ اللهِ أَمَا تَعْرِفُنِيْ. قَالَ وَمَنْ أَنْتَ قَالَ أَنَا الْبَاهِلِيِّ الَّذِيْ جِئْتُكَ عَامَ اْلأَوَّلِ قَالَ فَمَا غَيَّرَكَ وَقَدْ كُنْتَ حَسَنَ الْهَيْئَةِ قَالَ مَا أَكَلْتُ طَعَامًا إِلاَّ بِلَيْلٍ مُنْذُ فَارَقْتُكَ فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لِمَ عَذَّبْتَ نَفْسَكَ. ثُمَّ قَالَ صُمْ شَهْرَ الصَّبْرِ وَيَوْمًا مِنْ كُلِّ شَهْرٍ قَالَ زِدْنِيْ فَإِنَّ بِيْ قُوَّةً قَالَ صُمْ يَوْمَيْنِ قَالَ زِدْنِيْ قَالَ صُمْ ثَلاَثَةَ أَيَّامٍ قَالَ زِدْنِيْ قَالَ صُمْ مِنْ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ صُمْ مِنَ الْحُرُمِ وَاتْرُكْ وَقَالَ بِأَصَابِعِهِ الثَّلاَثَةِ فَضَمَّهَا ثُمَّ أَرْسَلَهَا. -رواه أبو داود-

“Dari Mujibah Al-Bahiliah dari ayahnya atau pamannya sesungguhnya ia (ayah atau paman) datang kepada Rasulullah SAW kemudian berpisah dan kemudian datang lagi kepada Rasulullah setelah setahun dalam keadaan tubuh yang berubah (kurus), dia berkata : Yaa Rasulullah apakah engkau tidak mengenalku?

Rasulullah SAW menjawab : Siapa Engkau? Dia pun berkata : Aku Al-Bahili yang pernah menemuimu setahun yang lalu.

Rasulullah SAW bertanya : Apa yang membuatmu berubah sedangkan dulu keadaanmu baik-baik saja (segar-bugar), Ia menjawab : Aku tidak makan kecuali pada malam hari (yakni berpuasa) semenjak berpisah denganmu, maka Rasulullah SAW bersabda : Mengapa engkau menyiksa dirimu, berpuasalah di bulan sabar dan sehari di setiap bulan.

Lalu ia berkata : Tambah lagi (yaa Rasulullah ) sesungguhnya aku masih kuat.

Rasulullah SAW berkata : Berpuasalah 2 hari (setiap bulan), dia pun berkata : Tambah lagi ya Rasulullah .

Rasulullah SAW berkata : berpuasalah 3 hari (setiap bulan), ia pun berkata: Tambah lagi (Yaa Rasulullah ),

Rasulullah SAW bersabda : Jika engkau menghendaki berpuasalah engkau di bulan-bulan haram (Rojab, Dzul Qo’dah, Dzul Hijjah dan Muharrom) dan jika engkau menghendaki maka tinggalkanlah, beliau mengatakan hal itu tiga kali sambil menggenggam 3 jarinya kemudian membukanya.” (HR. Abu Daud).

Menurut Ustadz Abdul Somad dalam sebuah video ceramahnya yang diunggah Youtube, hadist Nabi tentang Bulan Rajab berisi anjuran melaksanakan Puasa Sunnah.

“Hadist Rasulullah tentang keutamaan bulan Rajab sahih, tetapi tak ada disebutkan tentang amalan khususnya. Cuma disebutkan secara umum yaitu berpuasalah di bulan-bulan haram. Haram di sini berarti mulia, berasal dari kata Bahasa Arab, yaitu hurum, berarti kehormatan, mulia. Jadi bulan-bulan haram itu artinya adalah bulan-bulan mulia,” katanya menjelaskan.

Bulan haram dalam Islam ada empat, yaitu Zulkaidah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab.

“Sesuai hadist tersebut, disebutkan anjuran agar kita berpuasa di bulan-bulan ini. Jadi, khusus Rajab tak ada dijelaskan apa saja amalan khususnya karena di hadist ini penjelasannya secara umum tak mengkhususkan ke Rajab,” tambahnya.

Selama Rajab, selain berpuasa, Ustadz Abdul Somad menjelaskan umat Islam bisa menghiasinya dengan amalan-amalan lain.

Misalnya Shalat Sunnah, membaca Alquran, berdzikir atau bersedekah.

Keutamaan Puasa Rajab

Berikut penjelasan Buya Yahya soal hukum Puasa Rajab, dikutip dari bulettin Al Bahjah sebagai berikut, melansir TribunPontianak.com berjudul ‘Jadwal Puasa Rajab 2021, Simak Penjelasan Buya Yahya Tentang Hukum Puasa Rajab’

Dari penjelasan ulama empat madzhab sangat jelas bahwa puasa bulan rajab adalah sunnah, hanya menurut madzhab Imam Ahmad saja yang makruh.

Dan ternyata kemakruhan puasa Rajab menurut madzhab Imam Hambali itu pun jika dilakukan sebulan penuh.

Adapun kalau berbuka satu hari saja atau di sambung dengan sehari sebelumnya atau sesudahnya.

Atau dengan melakukan puasa di selain bulan rajab maka kemakruhannya akan hilang.

1. Dalil Umum Tentang Puasa Rajab

Himbauan secara umum untuk memperbanyak puasa kecuali dihari-hari yang diharamkan.

Dan bulan Rajab adalah bukan termasuk harihari yang diharamkan.

Dan juga anjuran-anjuran memperbanyak di hari-hari seperti puasa hari senin, puasa hari kamis, puasa hari-hari putih, puasa Daud dan lain-lain yang itu semua bisa dilakukan dan tetap dianjurkan walaupun di bulan Rajab.

Hadits Yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori No.5472: Yang artinya, “Semua amal anak adam (pahalanya) untuknya kecuali puasa maka aku langsung yang membalasnya”.

Hadits Yang diriwayatkan oleh Imam Muslim No.1942: Yang artinya, “Bau mulutnya orang yang berpuasa itu lebih wangi dari misik menurut Allah kelak di hari qiamat”.

Yang dimaksud Allah akan membalasnya sendiri adalah pahala puasa tak terbatas hitungan tidak seperti pahala ibadah sholat jama’ah dengan 27 derajat. Atau ibadah lain yang satu kebaikan dilipat gandakan menjadi 10 kebaikan.

Hadits yang diriwayatkan Imam Bukhori No.1063 dan Imam Muslim No.1969: Yang artinya,

“Sesungguhnya paling utamanya puasa adalah puasa saudaraku Nabi Daud, beliau sehari puasa dan sehari buka”

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

1 Komentar