Imam Islamic Center of New York: Kalau Din Syamsuddin Radikal, Siapa yang Moderat?

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



hajinews.id- Imam di Islamic Center of New York, Muhammad Shamsi Ali heran Din Syamsudin dicap radikal oleh Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB).

Menurut dia, Din sama sekali tidak seperti yang dituduhkan. Dia memandang Din selama ini sebagai tokoh moderat yang telah dikenal luas.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Dalam beberapa hari terakhir ini saya kembali terheran-heran oleh cara pandang sebagian putra-putrì bangsa. Apalagi saya dengar mereka ini berlatar belakang akademis yang cukup baik. Yang Mengherankan saya, atau tepatnya menggelikan saya adalah tuduhan radikal kepada Prof. Din Syamsuddin, tokoh nasional dan internasional, mantan Ketua Umum Muhammadiyah dua periode, Presiden Kehormatan World Religions for Peace, dan seabrek lagi amanah, termasuk mantan Utusan Khusus Presiden RI untuk Perdamaian dan hubungan antar agama dan peradaban,” beber Ali dalam akun media sosial pribadinya yang telah dikonfirmasi Liputan6.com, Minggu (14/2/2021).

Menurut Ali, siapa pun yang mengenal Din secara dekat pasti berpandangan sama. Apalagi, kata Ali, Din merupakan tokoh yang dipercaya oleh tokoh-tokoh agama dunia untuk memimpin berbagai forum internasional untuk perdamaian dan hubungan antar agama.

“Saya pribadi sangat kenal dan dekat dengan beliau. Dan karenanya saya semakin tidak paham apa makna radikalisme atau sebaliknya toleransi di mata mereka?,” tanya dia.

Tudingan radikal terhadap Din membuat pria kelahiran Bulukumba, Sulawesi Selatan itu bertanya-tanya. Jika Din saja dicap radikal, lantas tokoh moderat seperti apa yang sebenarnya.

“Menjadikan saya bertanya-tanya, kalau orang seperti Pak Din itu dianggap radikal, lalu siapa yang anda anggap moderat?,” tanya Ali.

Dia khawatir bila tuduhan kepada Din itu hanya lantaran kepentingan, bukan murni dari nalar sekelompok orang yang mengaku terdidik.

“Saya khawatir justru logika sebagian orang semakin erosi akibat gempa kepentingan yang tiada terbendung yang pada akhirnya kerugian itu ada pada Umat dan bangsa ini sendiri,” tegasnya.

“I would like to say: C’mon man!,” sambung dia.

Sebelumnya, Gerakan Anti Radikalisme (GAR) Alumni Institut Teknologi Bandung (ITB) melaporkan Din Syamsudin kepada Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Din dilaporkan atas posisinya sebagai ASN di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Dalam laporan itu pelapor menuding Din melakukan pelanggaran kode etik dan perilaku dengan tuduhan radikalisme.

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *