Menag Akan Evaluasi Kebijakan Penyelenggaraan Umrah di Masa Pandemi

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut akan mengevaluasi kembali kebijakan penyelenggaraan umrah di masa pandemi. Salah satunya soal kepatuhan terhadap protokol kesehatan (Prokes). Tujuannya agar saat pemerintah Arab Saudi membuka kembali akses, jamaah umrah asal Indonesia sudah benar-benar siap dengan perubahan kebijakan yang ada.

Pernyataan itu disampaikan Menag Yaqut saat menerima perwakilan asosiasi-asosiasi Penyelanggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) di kantor Kementerian Agama, Jakarta Selasa (16/2/2021).

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Nanti kita akan lakukan evaluasi kembali semuanya, dan tentunya berkoordinasi dengan Satgas COVID-19 agar penyelenggaraan umrah tetap aman bagi jamaah,” ungkap Menag Yaqut yang didampingi Direktur Bina Umrah dan Haji Khusus Kemenag Arfi Hatim, Selasa 16/02/2021.

Sebelumnya, pemerintah Arab Saudi sempat menutup akses untuk melakukan ibadah umrah bagi jamaah Indonesia pada 27 Februari 2020. Penutupan itu untuk mencegah penyebaran COVID-19 yang saat itu baru mewabah di dunia. Kemudian, akses umrah dibuka kembali pada November 2020. Belum genap tiga bulan sejak dibuka, Saudi kembali menutup akses umrah bagi jamaah Indonesia pada 4 Februari 2021.

Perubahan-perubahan kebijakan itu, kata Yaqut, membuat Kemenag harus meresponsnya. Respons itu harus dilakukan untuk menjaga keselamatan calon jamaah umrah. Menag mengajak seluruh pihak memanfaatkan momen ditutupnya umrah ini untuk melakukan evaluasi.

“Jadi nanti kalau Saudi sudah membuka kembali akses umrah, kita sudah betul-betul siap,” tutur Menag.

Ia juga mengingatkan PPIU untuk dapat membantu pemerintah dalam menyukseskan penyelenggaraan umrah di masa pandemi. Misalnya mengedukasi jamaahnya agar mematuhi perubahan-perubahan kebijakan itu.

“Salah satunya, kami betul-betul meminta PPIU untuk dapat mengedukasi jamaah kita bila nanti ibadah umrah dibuka lagi,” pesan Menag.

Edukasi itu, kata dia, penting. Sebab, dia tidak ingin jamaah umrah asal Indonesia tidak mematuhi peraturan Prokes di masa Pandemi. Khususnya di Saudi Arabia. Dia mengaku masih mendapat laporan bahwa masih ada jamaah yang tak patuh Prokes selama menjalani ibadah umrah di tanah suci.

“Jangan sampai saat di tanah suci, jamaah masih ada yang kedapatan coba-coba tidak menaati protokol kesehatan di Arab Saudi. Karena menurut laporan, masih banyak yang kedapatan melanggar di sana.Saya berharap jamaah umrah kita dapat menjadi contoh bagi dunia,” imbuhnya. (dbs).

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *