Puluhan Ambulans Jemput Santri Covid, Orangtua Cemas, Namun Ternyata Ini Yang Terjadi

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Pada hari Minggu pada tanggal 14/2/2021 Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya telah menerima hasil swab PCR yang dilakukan kepada ratusan santri dan pengajar salah Di Pesantren Persatuan Islam Benda, Kecamatan Cipedes.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Menurut penuturan Imas Masaroh Kepala Klinik Di Pesantren tersebut kepada Hajinews.id, hal ini bermula ketika salah satu santri perempuan terdeteksi kehilangan penciuman pada tanggal 29 Januari 2021. Dilakukan Swab antigen terhadap santri itu oleh PKM Cigeureung.

Sampai dengan hari Selasa tanggal 16 Februari 2021 Terdapat penambahan kasus terkonfirmasi sebanyak 3 orang santri, sehingga total kasus menjadi 383 dengan rincian sbb :

a. Santri : 333 orang
b. Muroby/ah : 11 Orang
c. Assadidz : 33 orang
d. Karyawan : 6 orang

Adapun rincian tempat isolasi sbb:

a. Hotel Crown : 95 orang
b. RS Dewisartika : 55 orang
c. RSUD : 5 orang
d. Pesantren Persis 67 Benda : 190 orang
e. RSHS Bandung : 1 orang
f. Pkm lakbok : 1 orang
g. Pulang : 3 orang
h. Isolasi mandiri : 32 orang

Jumlah santri negatif 457, dilakukan proses pemulangan dengan penjemputan dari orangtua sesuai prokes yang berlaku dan tetap dilakukan isman ketika sudah berada di tempat masing-masing selama 14 hari.

Sedangkan untuk santri yang positif dilakukan penjemputan dengan Ambulans oleh dinas gugus tugas covid Tasikmalaya.

Proses isolasi disebar di

D RSUD
Crown
Dewi sartika
Pondok pesantren

Untuk santri yang isolasi di Pesantren mereka stay di ruangan kelas khusus isolasi,
masing-masing kamar dibatasi maksimal 4-5 anak perkelas supaya bisa jaga jarak, mereka diwajibkan tetap menggunakan masker
Suplai makanan dan minuman dari dapur umum setiap harinya

Dengan adanya iring-iringan Ambulans yang diblow up media, tentu saja hal ini membuat orangtua cemas. Namun setelah ada komunikasi dengan pihak pesantren mereka paham dan bisa mengerti. Apalagi kondisi santri pada umumnya tetap ceria dan imun mereka dalam kondisi stabil dan sehat. Tidak ditemukan kasus dengan gejala yang mengkhawatirkan.

Dengan ditemukannya kasus Covid, kegiatan belajar mengajar sudah dihentikan dan dilakukan karantina mikro dengan pengawasan langsung dari gugus tugas, untuk kemudian diliburkan dulu. (Nenden).

 

 

 

 

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *