Polisi Virtual, Herlambang P Wiratraman: Proteksi Atau Ancaman Kebebasan Dalam Berpendapat?

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Dalam webinar yang mengusung tema “Aktivisme Digital, Polisi Siber

dan Kemunduran Demokrasi” Herlambang P Wiratraman selaku moderator menyampaikan pendapatnya.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Presiden Jokowi sedang menggerakkan perubahan-perubahan dalam berbagai kebijakannya, tetapi memunculkan begitu banyak tanda tanya, terutama keinginannya untuk merevisi UU ITE.

Dalam perkembangannya kemudian untuk merespon begitu banyak kritik kepada pemerintah karena ternyata berekspresi menjadi sesuatu yang sulit di masa penggunaan tekonologi digital sedang menjadi kebutuhan keseharian dalam kehidupan warga negara.

Di sisi lain kemunculan polisi siber dan polisi virtual oleh Kepolisian RI juga menimbulkan banyak tanda tanya perihal kewenangan dan ruang lingkupnya. Apakah kemudian polisi siber dan polisi virtual tersebut akan menjadi kekhawatiran atau justru akan memproteksi warganet.

Riset dan analisis LP3ES terhadap warganet dalam Social Network Analysis (SNA) yang dilaksanakan sejak 02 Februasi – 03 Maret 2021 telah mencatat sebanyak 8.873 komentar atau reaksi warganet (Mention and Retweet Network), memuculkan beragam komentar warganet terhadap pesan-pesan yang dipost oleh Polisi Siber dan Polisi Virtual.

Pesan-pesan yang dikirim oleh oleh Polisi Siber (Dibentuk 05/2016) dan Polisi Virtual (Dibentuk 02/2021) ditanggapi beragam oleh warganet. Salah satu contohnya adalah pesan pada (04/01) “Kritik bukan tindak pidana, termasuk tindak pidana: fitnah, penghinaan, berita bohong, ujaran kebencian” yang ditanggapi oleh warganet dengan menanyakan apa batasan dari masing-masing kriteria yang diposting polisi siber. Sayangnya, pihak Polri tidak merespon pertanyaan-pertanyaan dari warganet yang banyak bermunculan.

Adapun Pembicara webinar yang diselenggarakan secara virtual pada tanggal 3 Maret 2021 adalah sebagai berikut:

Damar Juniarto, Direktur SAFE net
Wijayanto, Direktur Center for Media and Democracy LP3ES
Retna Hanani, Dosen Universitas Diponegoro, PhD Candidate University of Amsterdam
Yatun Sastramidjaya, Dosen University of Amsterdam

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *