Jakarta, Hajinews.id- Setengah dari seluruh rumah tangga di Indonesia atau 51,5% tidak memiliki tabungan untuk berjaga-jaga. Hal ini mengacu pada survei UNICEF, UNDP, Prospera, dan The SMERU Research Institute yang dilakukan kepada 12.216 sampel rumah tangga yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia, dalam kurun waktu Oktober-November 2020.
Deputi Direktur The SMERU Research Institute Athia Yumna menjelaskan survei ini untuk mengukur dampak dari Covid-19 terhadap rumah tangga Indonesia
“Setengah dari seluruh rumah tangga atau 51,5% tidak memiliki tabungan untuk berjaga-jaga,” jelas Athia dalam sebuah webinar, Kamis (4/3/2021).
Ditengah krisis ekonomi akibat Covid-19 dan tidak adanya tabungan, 74,3% rumah tangga juga mengalami penurunan pendapatan. Yang lebih miris lagi, 24,4% responden, juga melaporkan terjadinya peningkatan pengeluaran. Penyumbang utamanya karena naiknya biaya belanja bahan makanan dan keperluan pokok lainnya.
Berbagai cara mereka lakukan untuk bertahan hidup seperti menggadaikan kepemilikan barang-barang hingga meminjam uang.
Dibutuhkan fokus pemerintah dalam APBN 2021 untuk mengucurkan bantuan sosial dan mengedukasi masyarakat agar siap menghadapi pandemi yang kemungkinan masih akan berlangsung 1 hinga 2 tahun lagi.