Hajinews — Anggota Komisi VIII DPR RI Bukhori Yusuf memperingatkan pemerintah agar jangan sampai kecolongan lagi. Hal ini disebabkan varian baru Corona B117 yang ditemukan di Indonesia. Wakil Menteri Kesehatan, Dante Saksono, mengungkap telah ada dua kasus Selasa (2/3/2021) lalu. Laporan tersebut bertepatan dengan setahun pandemi Covid-19 di Indonesia.
Selain itu, sejumlah peneliti menyatakan virus varian baru ini lebih menular (infeksius) sekitar 40-70% dari varian sebelumnya karena mengalami proses replikasi lebih cepat di dalam tenggorokan. Bahkan, tingkat kematian dari virus ini 30% lebih mematikan akibat virologi yang tinggi.
Pemerintah jangan lagi kecolongan dalam melakukan tindakan awal mengantisipasi penyebaran varian corona baru. Sebagaimana sikapnya di tahun lalu, Bukhori kembali menekankan pentingnya transparansi informasi dan kesigapan pemerintah untuk melakukan 3T (Tracing, Testing, Treatment).
“Berkaca dari evaluasi 1 tahun belakangan, maka sudah saatnya pemerintah menghilangkan ego sektoral antar kementerian/lembaga. Perkuat peran BNPB selaku leading sector saat ini, dan manfaatkan data yang akurat untuk telurkan kebijakan yang saintifik dan berdampak,” ujar politisi yang sejak awal telah memperingatkan pemerintah sebelum pandemi merebak.
“Di samping langkah taktis tersebut, ada langkah moral yang juga tidak kalah penting. Pemerintah juga harus tegas dan konsisten menghadirkan teladan yang baik dalam penerapan protokol kesehatan (prokes). Pasalnya, hal ini berkaca pada insiden kerumunan di Maumere NTT beberapa waktu lalu saat kunjungan kerja Presiden, dimana saya sangat menyesalkan hal tersebut bisa mudah terjadi dan seolah tidak ada antisipasi,” katanya, melalui rilis yang dilansir kabarpolitik dari fajar.co.id, Minggu (7/3/2021).(dbs)