Beliau membahas mengenai problematika antara pentingnya beribadah (salat) dan bekerja. Seringkali seorang muslim kurang bijak antara mendahulukan mana antara kedua hal tersebut. Yang semestinya telah kita ketahui bahwa keduanya sama – sama penting. Fakta bahwa bekerja juga merupakan bentuk ibadah, namun salatjuga merupakan hal wajib yang menjadi sangat penting untuk didahulukan daripada hal lainnya. Gus Baha’ dengan bijak menanggapi hal ini sebagai solusi agar seseorang dapat lebih bijak dalam menyikapi kedua hal tadi.
Gus Baha tentang salat dan bekerja
Seorang ayah yang bekerja demi menafkahi keluarganya dinilai ibadah oleh Allah SWT. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT dalam Al – Qur’an surat Az – Zumar ayat 39, bahwa bekerja merupakan ibadah. Namun jika disandingkan dengan ibadah salat yang merupakan tiang agama, mana yang lebih didahulukan? Kerap kali kita berada dalam kondisi demikian.
Tatkala kita sibuk bekerja lalu adzan berkumandang, kita bingung memilih antara menyelesaikan pekerjaan atau menunaikan salat. Menanggapi hal tersebut Gus Baha’ menjelaskan. Bahwa tidak bisa dipungkiri kedua hal tersebut sama – sama pentingnya. Agar manusia bisa hidup dan beribadah, ia harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidupnya. Dan salat yang merupakan tiang agama juga harus ditegakkan sebaik – baiknya.
Namun ada kondisi di mana diantara dua hal tadi salah satunya terpaksa lebih diutamakan. Beliau Gus Baha’ menegaskan bahwa waktu salat yang panjang bisa kita gunakan untuk bekerja apabila pekerjaan itu memang benar – benar tidak bisa ditinggalkan untuk salat .
Maksudnya, jika kita meninggalkan pekerjaan itu dan lebih memilih untuk pergi salat. Kemudian hal tersebut malah menimbulkan mudhorot bagi kita, maka bekerja lebih penting daripada salat.
Gus Baha’ lalu melanjutkan, lain cerita bila sudah berada dalam waktu akhir salat. Kewajiban salat tidak bisa dipungkiri dan ancaman besar bagi umat Islam yang meninggalkan salat. Maka ketika sudah mencapai akhir waktu salat, sudah sepantasnya bagi kita meninggalkan apapun itu pekerjaannya. Untuk mentasarrufkan sejenak waktu kita untuk menunaikan salat.
Sumber: muslima