By Ustadz Umar Faqihuddin spdi
Hajinews – Dan suara tua itu masih saja menggema. Disetiap adzan dan ajakan menuju salat dan kemenangan tiba. Tak peduli yang hadir berapa. Baginya yang penting titah Yang Maha Besar terlaksana.
Seiring beradu dan berlomba. Dengan para penyeru mengajak sesuai selera. Ada yang mengajak rajin bekerja. Ada yang mengajak kaya. Ada yang mengajak sukses juga. Ada pula yang katanya mengajak bahagia.
Bentuk seruan beragam cara. Menarik siapa saja. Baik dengan video, brosur, seminar, workshop dan pilihan kata. Disebar dengan kemampuan mengolah media.
Dan suara khas panggilan Allah dalam adzan menjelma. Tak peduli dengan seberapa canggih cara dan media yang ada berlomba. Dari pengeras suara tua. Dan dari sosok tua yang tak pernah digantikan yang muda.
Terkenang sang muadzin Rasulullah, Bilal bin Rabah diatas menara. Dengan suara emas tanpa pengeras suara. Begitu menyeru manusia berwibawa. Hingga ribuan tahun masih dalam lirik sama.
Seruan abadi sukses dan kemenangan dari Yang Maha Kuasa. Akan terus ada sampai berakhirnya masa. Yang terpanggil dengannya dalam jaminan-Nya. Berbahagialah yang ada bersama mereka.
Saat adzan berkumandang didengar telinga. Dan diikuti menyambutnya dengan hati bahagia. Dan dituruti selanjutnya hadir oleh raga. Inilah sebuah tanda. Semoga diantara mereka adalah kita..!