Salah Strategi, Gus Nadir: Serang Anies dan Fanatik Bela Jokowi, Ternyata Bikin Anies Teratas di Survei

Salah Strategi, Gus Nadir: Serang Anies dan Fanatik Bela Jokowi, Ternyata Bikin Anies Teratas di Survei (foto: ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Cendekiawan muslim Nahdatul Ulama, Nadirsyah Hosen atau yang dipanggil Gus Nadir, ikut menanggapi hasil lembaga survei Indikator Politik Indonesia yang menempatkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan teratas dalam pemilihan presiden 2024 di kalangan anak muda.

Gus Nadir menilai, popularitas Anies Baswedan naik dari para pendukung Jokowi. Mereka membela Jokowi dan menyerang Anies. Fenomena ini menaikan Anies terdepan dalam survei.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Strategi bela Jokowi dengan fanatik sambil terus menyerang Anies ternyata malah membuat Anies terdepan dalam survei. Itu karena Jokowi akan selesai 2024,” ujar Gus Nadir dikutip dari akun twitter-nya, @na_dirs, dilansir Fajar Indonesia, Senin (22/3).

Dia bilang, bahwa strategi tersebut harus diubah. Sebab masa jabatan Jokowi akan berakhir di 2024. Maka partai-partai koalisi juga akan berjalan masing-masing dan mengusulkan calon mereka di Pilpres 2024.

“Maka strateginya harus diubah, apalagi tahun depan semua partai Koalisi pendukung Jokowi akan jalan masing-masing mempromosikan calonnya,” jelasnya.

Sebelumnya, nama Anies melambung di kalangan anak muda dalam Lembaga survei Indikator Politik Indonesia. Anies unggul dari Ganjar dan Ridwan Kamil.

Anies Baswedan menduduki peringkat pertama dengan persentase 15, 2 persen.

“Di antara 17 nama, yang paling tinggi secara absolut itu Anies Baswedan di angka 15,2 persen,” kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, dalam rilis Survei Nasional Suara Anak Muda tentang Isu-Isu Sosial Politik Bangsa, Ahad, (21/3).

Burhanuddin mengatakan, dari simulasi 17 nama, secara umum tidak ada yang dominan. Misalnya, nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga banyak dipilih anak muda sebagai presiden, dengan 13,7 persen. Kemudian Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dipilih sebanyak 10,2 persen.

“Bedanya enggak signifikan,” ujarnya.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *