HRS Jadi Target Penguasa, Rizal Ramli: Ini Pengadilan Politik, Segitunya Hakim Mau Jadi Dagelan?

Ekonom senior Rizal Ramli (foto: ist)
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Ekonom senior, Rizal Ramli, belum lama ini mengatakan bahwa sidang Habib Rizieq Shihab adalah bukti pengadilan ada kaitannya dengan politik dan dagelan.

Dalam video yang ditayangkan di kanal YouTube Refly Harun pada Senin, 22 Maret 2021, ia mengatakan bahwa sikap Habib Rizieq yang kerap menggaungkan keinginannya untuk pimpin revolusi di Indonesia, akan membuat eks Imam Besar FPI itu dijadikan target oleh penguasa.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

“Siap-siaplah kalau ngomong mau revolusi, pasti bakal ‘dikerjain’. Waktu sampai Habib (Rizieq) di airport Cengkareng, dia ubah pidatonya, yaitu ‘saya pulang mau pimpin revolusi akhlak’, saya baca itu, oh sudah berubah nih, pasti yang kuasa seneng,” ujarnya, sebagaimana dilansir Pikiranrakyat-Depok.com, Senin (22/3).

Menurutnya, ketika Habib Rizieq mengubah narasinya menjadi ingin memimpin revolusi akhlak, dan bukan hanya revolusi, maka penguasa akan menganggapnya hanya seperti khutbah atau ceramah seperti yang dilakukan oleh ulama lainnya.

Akan tetapi, katanya, tak lama setelah pidatonya tersebut, mantan pemimpin FPI itu kembali pada niat asalnya, dan semakin lama malah semakin agresif.

Pengadilan politik

Sementara itu, terkait dengan pengadilan atas kasus yang menjerat Habib Rizieq, Rizal Ramli menilai hal tersebut sebagai pengadilan politik.

“Saya dan kawan-kawan tahun 78 diadili di pengadilan negeri Bandung. Lawyer saya waktu itu Bang Buyung Nasution, Haryono Citro Subeno, dan lain-lain. Kita tahu ini pengadilan politik, sudah pasti kita bakal dihukum lah, jadi kita nggak mau naif menghadapi itu sebagai pengadilan hukum biasa,” tutur Rizal Ramli melanjutkan.

Ia lantas meyakini bahwa yang terjadi pada Habib Rizieq saat ini adalah pengadilan politik, yang mana eks pentolan FPI itu telah dijadikan target oleh penguasa.

Meskipun demikian, Rizal Ramli mengaku tidak menyangka dengan sikap para Majelis Hakim yang dianggapnya terlalu ‘manut’ atau nurut.

“Hakim-hakimnya manutnya kok keterlaluan. Misalnya itu kan hak daripada Habib (sebagai) terdakwa untuk hadir di sidang, nggak bisa offline dan sebagainya. Pengacaranya juga hadir, masyarakat biasa berhak juga buat hadir asal daftar dulu,” katanya menerangkan.

Hak-hak seperti inilah, kata Rizal Ramli, yang dihapuskan oleh hakim, sehingga terdakwa diadili tanpa dirinya berada di ruang sidang.

“Lawyer-nya juga nggak hadir, audience-nya juga nggak ada. Ini dagelan apa banget? Kok segitunya para hakim-hakim ini mau jadi dagelan yang nggak lucu?” ujarnya.

Menurutnya, publik juga sudah paham bahwa kalaupun Habib Rizieq diadili dengan cara yang benar, yakni dihadirkan di ruang sidang secara langsung, pada akhirnya ia akan tetap dihukum.

Ia menuturkan, Habib Rizieq sedari awal sudah dijadikan target oleh penguasa, sehingga dengan pengadilan seperti apapun, mantan Imam Besar FPI itu akan tetap dinyatakan bersalah.

“Jadi ini kasih contoh yang luar biasa tentang sistem pengadilan di Indonesia, yang tunduk sama maunya kekuasaan,” kata ekonom senior tersebut.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *