Mulai Diperbolehkan, Ramadhan di Masjidil Haram: Rakaat Tarawih Dikurangi dan Tak Ada Iktikaf

Suasana Masjidil Haram yang kembali dibuka saat pandemi di Makkah, Arab Saudi, Minggu (18/10/2020). Foto: Saudi Agensi Pers / Handout via REUTERS
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Ramadhan 1442 H pada pertengahan April 2021 makin dekat, Masjidil Haram di Makkah, Arab Saudi, sebagai masjid terbesar di dunia pun bersiap menyambutnya. Meski masih dalam kondisi pandemi, untuk tahun ini Masjidil Haram tak tertutup lagi bagi masyarakat umum, tentunya diikuti dengan aturan-aturan baru.

Masjidil Haram yang sempat ditutup untuk umum mulai Maret 2020 dan buka kembali secara terbatas mulai Oktober. Bulan Ramadhan 2021, masjid akan tetap buka menerima jemaah salat dan umrah dengan jumlah terbatas.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Syeikh Abdul Rahman As-Sudais sebagai kepala Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci mengumumkan rencana kegiatan selama Ramadhan tahun ini dalam sebuah jumpa pers pada Ahad (28/3/2021).

Kepala Presidensi Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi Abdurrahman As-Sudais. Foto: Dok. gph.gov.sa

Sebagaimana dilansir Kumparan dari situs Presidensi, Senin (29/3). rencana tersebut difokuskan untuk mencegah penyebaran pandemi COVID-19. Dengan demikian, jemaah tetap diwajibkan mematuhi prokes seperti selalu memakai masker, cuci tangan dengan hand sanitizer, dan menjaga jarak sosial.

Peraturan ibadah di Masjidil Haram selama Ramadhan antara lain sebagai berikut:

Rakaat salat Tarawih dan Witir yang sebelum pandemi berjumlah 20+3, dikurangi menjadi 10+3 rakaat.

Area salat jemaah diperluas, yaitu di bagian perluasan masjid atau King Abdullah Expansion, di lantai pertama, atap, dan halaman Masjidil Haram.

Salat tak diizinkan dilakukan di area Mataaf. Mataaf hanya untuk jemaah umrah melakukan tawaf.

Jemaah umrah tidak diizinkan untuk menyentuh Ka’bah dan mencium Hajar Aswad. Barrier/pembatas seperti biasa akan tetap dipasang.

Buka puasa bersama untuk umum (iftar) ditangguhkan. Sebagai gantinya akan ada pembagian makanan buka puasa secara individual sesuai prokes.

Iktikaf 10 hari terakhir Ramadhan ditangguhkan.

Jemaah hanya boleh membawa bekal kurma, air minum, dan kopi, serta dilarang membagikannya kepada yang lain.

Air zamzam yang dikemas dalam botol akan dibagikan secara individual kepada jemaah oleh petugas. Sebanyak 100 ribu botol air zamzam dibagikan setiap hari dan jumlahnya akan bertambah pada 10 hari terakhir Ramadhan.

Mereka yang hendak beribadah di Masjidil Haram tetap harus mengantongi izin lewat aplikasi Eatmarna.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *