Perusahaan Suami Puan Dapat Pinjaman Rp 1,58 T, Gde Siriana Sindir Maling Teriak Maling

Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies, Gde Siriana Yusuf/RMOL
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Setelah mendapat proyek bernilai 300,62 juta dolar AS atau setara Rp 4,2 triliun, PT Rukun Raharja Tbk (RAJA) yang sebagian sahamnya dimiliki Hapsoro Sukmonohadi kini mendapat kucuran dana pinjaman Rp 1,58 triliun dari Bank Mandiri.

Hapsoro Sukmonohadi atau yang biasa disapa Happy Hapsoro tak lain adalah suami dari Ketua DPR RI sekaligus Ketua DPP PDI Perjuangan, Puan Maharani.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

RAJA telah menandatangani perjanjian pinjaman dengan Bank Mandiri Tbk pada 26 Maret 2021.

“Perjanjian Kredit dengan PT Bank Mandiri sebesar 108,73 juta dolar AS yang jatuh tempo pada 23 Desember 2030,” terang Direktur RAJA, Oka Lesmana, dalan keterangannya di Jakarta dilansir idtoday.co, Rabu (31/3).

Dituturkan Oka, dana tersebut salah satunya akan digunakan untuk membiayai proyek pembangunan serta pengoperasian pipa minyak koridor Balam-Banko-Dumai sepanjang kurang lebih 352 km. Ini merupakan proyek yang didapat RAJA dari PT Pertamina Gas senilai RP 4,2 triliun.

Kucuran dana yang didapat RAJA tersebut kontan dikritisi Direktur Eksekutif Indonesia Future Studies (INFUS), Gde Siriana Yusuf. Sebab, ada ketidaksinkronan antara ucapan dan perbuatan dari rezim yang berkuasa.

“Teriak teriak anti orba yang KKN, sama aja dengan rezim ini. Maling teriak maling,” tegas Gde Siriana Yusuf, Kamis (1/4).

“Ibarat pepatah…gajah di pelupuk mata tak kau lihat, tapi tungau di seberang lautan kau lihat,” sambungnya.

Sebelumnya, Gde sudah mengkritisi perusahaan milik suami Puan Maharani itu saat mendapatkan proyek senilai Rp 4,2 triliun dari Pertamina Gas.

“Enam tahun pertama pemerintahan Soeharto di era Orba, belum ada dinasti politik dan KKN. Bandingkan dengan enam tahun pemerintahan Jokowi,” tegasnya.

“Artinya 20 tahun lebih era reformasi tidak mampu membasmi KKN, justru dinasti politik semakin subur. Bapak, ibu, anak, mantu di pemerintahan karena asas aji mumpung berkuasa,” pungkas Gde Siriana.(ingeu/dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *