Demokrat Sebut Bencana NTT Murka Allah Karena Jokowi Tidak Adil, Netizen Ingatkan Pada Bencana Tsunami Aceh

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Benny Kabur Rahman, anggota DPR Komisi III Fraksi Partai Demokrat turut berduka cita atas bencana yang melanda Nusa Tenggara Timur (NTT).

Benny menyebut bahwa bencana tersebut mungkin adalah pertanda kemurkaan Tuhan kepada perilaku manusia.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Di sosial media, pernyataan Benny ternyata mendapat banyak komentar negatif. Di akun FB Mak Lambe Turah, Senin (5/4/21), sindiran keras disampaikan sejumlah netizen.

MLT: “Hemmmm…..”

Ahmad Sudiyanto: “Politisi demokarat bawa” nama Tuhan sementara sewaktu Demokrat berkuasa selama 10 th hanya menciptakan ketidakadilan dan kemangkrak’an.”

Benz: “Jaman junjunganmu SBY berkuasa aceh luluh lantak di terjang sunamidi manakah mulutmu yg bau kau sembunyikan.”

Ari: “Tumben jualan Tuhan kq nggak jualan prestasi kadernya (yang korupsi).”

Moer Laok: “Jika bencana dijadikan ukuran kemurkaan Tuhan terhadap rezim pemerintahan. Saya kira Tsunami Aceh yg menelan banyak korban itu menunjukan Tuhan benar2 murka thdp pemimpin republik ini.”

Sebelumnya diberitakan, Benny Kabur Rahman mengatakan bahwa Tuhan senantiasa mengingatkan hambanya untuk berlaku adil terhadap sesama dan lingkungan.

“Ya Tuhan, mungkinkah ini pertanda Tuhan sudah mulai murka dengan perilaku manusia?” cuit @BennyHarmanID pada Minggu, 4 Maret 2021.

“Sebagai hamba Tuhan kita diingatkan untuk berlaku adil terhadap Pencipta Semesta Alam, terhadap sesama, dan terhadap lingkungan,” lanjutnya.

Benny pun mengingatkan khusus kepada para pemimpin untuk berlaku adil kepada rakyat.

“Khusus untuk para pemimpin, harus berlaku adil terhadap rakyatnya,” katanya.

Seperti diketahui, sejumlah wilayah di NTT terdampak anomali cuaca hujan ekstrem yang mengakibatkan bencana banjir bandang, ombak tinggi, jembatan putus, banjir, dan lainnya.

Dilansir iNews.id, salah satu wilayah yang dilanda banjir yaitu Kabupaten Mapaka. Ribuan rumah disebut terendam banjir akibat Sungai Benanain meluap.

“Dari lima kecamatan yang terkenda dampak banjir ini terdapat 23 desa yang terparah akibat luapan Kali Benenai ini. Hingga kini banjir menggenangi rumah warga masih satu meter,” tutur Kepala Desa Naimana, Fransiskus Seran, Minggu, 4 April 2021.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal dunia akibat banjir bandang dan tanah longsor di Flores Timur mencapai 44 orang. Catatan itu dimutakhirkan pada Minggu, 4 April 2021, pukul 15.00 WIB.

BNPB dan sejumlah lembaga negara masih terus memperbarui data dari lapangan.Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Raditya Jati mengatakan bahwa korban jiwa tersebar di tiga desa.

“Desa Lamanele 38 orang meninggal dunia, Desa Waiburak 3 orang meninggal dunia, Desa Oyang barang 3 orang meninggal dunia. Total 44 orang meninggal dunia, 7 hilang dalam pendataan,” kata Raditya, Minggu, 4 April 2021. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *