Publik Tak Puas dengan Kinerja Maruf Amin, Jubir Wapres: Jangan Terlalu Serius

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Jakarta – Juru Bicara Wakil Presiden, Masduki Baidlowi jangan terlalu serius dalam menanggapi survei politik dan mewajarkan hasil survei yang beredar di masyarakat.

Hal ini diucapkan Masduki saat dimintai tanggapan mengenai hasil survei yang dikeluarkan oleh IPO.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Diketahui, berdasarkan hasil survei IPO, kepuasan publik terhadap kinerja Maruf Amin dalam hal penanganan pandemi Covid-19 sangatlah rendah dibandingkan Presiden Jokowi.

Masduki menilai bahwa hal itu biasa saja, justru mengherankan jika Maruf Amin lebih unggul dibandingkan Jokowi.

“Kalau surveinya justru Pak wapres di atas Pak Jokowi, malah bingung kita. Kalau wapres di bawah presiden, ya biasa. Namanya ban serep,” kata Masduki, dikutip dari Beritasatu, Senin, 12 April 2021.

Ia kemudian mengatakan jangan terlalu percaya dengan hasil survei.

Ia juga mewajarkan jika Maruf Amin mendapatkan hasil begitu mengingat survei, kata Masduki merupakan agenda tertentu yang dibuat oleh penyelenggara.

“Jangan terlalu serius dengan survei yang diagendakan dengan agenda tertentu untuk pencitraan tertentu oleh penyelenggaranya. Saya kira jika hasilnya wapres begitu, saya kira wajar,” ujar Masduki.

Diketahui sebelumnya, Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah mengungkapkan hasil survei yang dilaksanakan pihaknya mengenai tingkat kepuasan publik terhadap penanganan pandemi Covid-19. Presiden Jokowi mendapatkan nilai sebesar 56%, sedangkan Wapres Ma’ruf Amin hanya 36%.

“Dibandingkan dengan wapres, ini terlihat kejomplangannya. Saya kira ini jadi pesan mungkin bahwa kerja kolektif antara presiden dan wapres betul-betul tidak terlihat di masyarakat,” ujar Dedi.

Menurutnya, jika hasilnya seperti ini, seperti mengisyaratkan bahwa Presiden Jokowi tak melibatkan Maruf Amin dalam kinerjanya.

“Artinya sekarang masyarakat hanya melihat bahwa Presiden Jokowi kerja tidak melibatkan wapres. Begitu juga mungkin wapres bekerja tidak berani untuk menunjukkan ke publik sehingga tidak diketahui,” ucap Dedi. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *