Hanya Tersedia 7-11 Juta Dosis, Pemerintah Prioritaskan Vaksinasi Covid-19 Dua Kelompok Ini

Ilustrasi vaksinasi Covid-19./ /Pikiran Rakyat/Armin Abdul Jabbar
banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews — Saat ini sejumlah negara tengah menjalani vaksinasi Covid-19. Indonesia termasuk salah satu negara yang saat ini tengah menjalani vaksinasi Covid-19. Namun seiring berjalannya waktu, persediaan vaksinasi Covid-19 di Tanah Air kian terbatas.

Terbaru, pemerintah menyatakan akan memprioritaskan penduduk lanjut usia (lansia) dan guru sebagai penerima vaksin Covid-19 di tengah keterbatasan stok sebagai dampak embargo negara produsen vaksin.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Juru Bicara Vaksinasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi mengatakan hanya tersedia 7-11 juta dosis vaksin jadi pada April 2021 yang diproduksi oleh PT Bio Farma dari bahan baku vaksin Sinovac.

Lebih rendah dari target

Jumlah tersebut lebih rendah dari target awal pemerintah sebanyak 15-21 juta dosis yang semestinya tersedia pada bulan ini.

“60 persen dari stok (vaksin red.) yang tersedia akan difokuskan untuk lansia dan tenaga pendidik atau guru,” kata Nadia seperti dikutip oleh Pikiran-Rakyat.com dari Anadolu Agency, Selasa (13/4).

Keterbatasan stok terjadi karena pengiriman 10 juta dosis vaksin AstraZeneca dari Aliansi Vaksin Global (GAVI)/Covax Facility tertunda akibat India mengembargo pengiriman vaksin yang diproduksi di negaranya.

GAVI menjanjikan 10 juta dosis vaksin tersebut akan didistribusikan ke Indonesia pada Mei 2021.

Kementerian Kesehatan juga memastikan program vaksinasi Covid-19 akan terus berlanjut meski stok vaksin yang tersedia terbatas.

“Menteri Luar Negeri akan melakukan upaya untuk memastikan bahwa pengiriman vaksin dari Covax Facility bisa betul-betul dilakukan pada Mei,” ujarnya.

“Kita juga akan jajaki vaksin lain yang memenuhi standar WHO untuk menutupi kekurangan vaksin yang mungkin bisa terjadi pada periode yang akan datang,” tutur Nadia.

Indonesia sejauh ini telah menerima distribusi 57 juta dosis vaksin Covid-19 dalam bentuk jadi maupun bahan baku yang mayoritas didistribusikan oleh perusahaan farmasi China, Sinovac.

Sebanyak 24 juta dosis di antaranya telah didistribusikan ke 34 provinsi di Indonesia, sedangkan sisanya masih berupa bahan baku yang akan diolah oleh PT Bio Farma untuk beberapa bulan ke depan.

Pemerintah menargetkan 181,5 juta penduduk disuntik vaksin dalam kurun 12 bulan sejak program vaksinasi dimulai pada 13 Januari 2021.

Namun sejauh ini, baru 10,2 juta orang yang menerima suntikan dosis pertama dan 5,3 juta orang di antaranya telah menerima suntikan dosis kedua.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Indonesia merupakan peringkat ke-8 tertinggi dari sekitar 60 negara yang telah menerima vaksin.(dbs)

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *