Ramadhan Di Palestina Terusik Lagi, Israel Sita Makanan Untuk Berbuka

banner 678x960

banner 678x960

Daftar Donatur Palestina



Hajinews – Mufti Agung Yerusalem dan Imam Masjid Al-Aqsa, Sheikh Muhammad Hussein meminta negara-negara Arab dan Muslim untuk campur tangan terkait tindakan pasukan Israel di masjid tersebut.

Diketahui, pasukan Israel melakukan penyitaan terhadap makanan untuk berbuka puasa yang telah disiapkan bagi warga Palestina di Masjid Al-Aqsa.

Bacaan Lainnya
banner 678x960

banner 400x400

Selain menyita makanan berbuka puasa, pasukan Israel juga dengan secara paksa membuka pintu menara masjid untuk memutus kabel listrik pengeras suara masjid.

“Pasukan Israel secara biadab telah memutus aliran listrik di Masjid Al-Aqsa untuk mencegah kami mengumandangkan azan,” kata Sheikh Muhammad Hussein, dilansir dari laman Pikiranrakyat-Bekasi.com dari Middle East Monitor.

Tak hanya itu, dirinya juga mengatakan pasukan Israel telah memberikan ancaman untuk menyerang Masjid Al-Aqsa di hari-hari terakhir bulan suci Ramadhan.

“Mereka telah berjanji akan melancarkan serangan ke Masjid Al-Aqsa di akhir bulan Ramadhan,” katanya.

Dia memperingatkan bahwa Israel sedang berusaha untuk memaksakan kampanye serangan baru pada Palestina.

Sheikh Muhammad Hussein mengatakan ancaman Israel tersebut merupakan sebuah tindakan yang barbar dan tak bermoral.

Dirinya juga berjanji warga Palestina akan mempertahankan Masjid Al-Aqsa dari serangan pasukan Israel dalam bentuk apapun.

“Masjid akan tetap menjadi penghalang yang tidak dapat ditembus terhadap siapa pun yang mencoba menodai halamannya,” katanya.

Tak hanya itu, Sheikh Muhammad Hussein meminta warga Palestina untuk lebih sering berjaga di komplek Masjid Al-Aqsa untuk mengusir para pemukim Yahudi yang melakukan serangan pada salah satu situs suci umat Muslim tersebut.

“Saya minta minta masyarakat Palestina selalu menjaga Masjid Al-Aqsa dari pasukan Israel dan pemukim Yahudi,” katanya.

Diketahui, pada bulan Ramadhan ini Israel semakin sering melancarkan serangan terhadap warga Palestina.

PBB melaporkan, serangan kekerasan terhadap warga Palestina di Tepi Barat oleh pemukim Yahudi telah meningkat secara drastis.

Lebih dari 210 insiden kekerasan oleh pemukim Yahudi tercatat selama tiga bulan pertama tahun 2021, termasuk satu kematian warga Palestina.

Sepanjang tahun 2020, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mendokumentasikan 771 insiden kekerasan pemukim, yang menyebabkan luka-luka pada 133 warga Palestina.

Serangan tersebut telah menyebabkan sebanyak 9.646 pohon dan 184 kendaraan milik warga Palestina rusak.

Dalam banyak kasus, para pemukim Yahudi yang melecehkan dan menyerang warga Palestina ditemani dan dilindungi oleh pasukan Israel.

Mengacu pada Konvensi Jenewa Keempat, PBB meminta Israel untuk mematuhi hukum internasional, yang mengharuskannya untuk melindungi warga yang berada di bawah wilayah pendudukan. (dbs).

banner 800x800

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *