Hajinews – Semarang – Pusat Aktivitas Muslim Kampus Universitas Dian Nuswantoro (Udinus) Semarang kembali menggelar acara khataman Ke-89 Kitab Suci Al-Qur’an secara virtual, Kamis (15/4/).
Ketua penyelenggara Edy Mulyanto SSi MKom menjelaskan, khataman dilaksanakan seusai shalat tarawih melalui aplikasi zoom diikuti oleh seluruh civitas akademika Udinus.
Rektor Udinus Prof Dr Ir Edi Noersasongko mengatakan, khataman ke-89 ini menjadi sangat istimewa karena tausyiah dan doa khataman disampaikan Ketua Umum Majlis Ulama Indonesia (MUI) yang juiga Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Kegiatan juga disiarkan secara langsung melalui TVKU dan kanal Youtube TVKU.
Dalam sambutanya Rektor Udinus, Prof. Edi Noersasongko mengatakan, bulan Ramadan merupakan bulan spesial yang selalu dinantikan kedatangannya oleh umat Islam (muslim) di manapun berada.
‘’Sebagai seorang muslim, bertemu bulan Ramadan adalah hal yang istimewa, bulan yang penuh berkah dengan beribu keistimewaan yang dicurahkan oleh Allah Swt di dalamanya,’’ kata Prof Edi.
Di bulan inilah, biasanya umat Islam berlomba-lomba mengerjakan kebaikan karena keutamaannya yang luar biasa.
‘’Setiap amal baik yang kita kerjakan akan dilipat gandakan pahalanya oleh Allah Swt. Begitu juga dengan membaca Al-Quran, merupakan sumber pahala yang bisa dengan mudah dilakukan oleh seorang muslim,’’ kata Prof Edi.
Lailatul Qadar
Ketua Umum MUI KH Miftachul Akhyar dalam tausiyahnya mengatakan, salah satu keistimewaan Ramadan adalah kita akan menemukan “Malam Lailatul Qodar”, yaitu malam turunnya ayat-ayat pertama Al-Quran kepada nabi Muhammad Saw. dan merupakan malam yang nilainya lebih baik daripada seribu bulan.
Pada malam lailatul qodar, menurut pengasuh Pondok Pesantren Miftachus Sunnah, Surabaya malaikat Jibril menampakkan diri kepada nabi Muhammad dan memerintahkan sebuah kata Iqra’ yang artinya bacalah. Satu kata yang mempunyai makna yang sangat besar.
Kiai Miftachul Akhyar mengatakan, perintah Iqra’ (bacalah!) ini tidak menyebut obyek bacaan tetapi menyebut motivasi dan tujuan membaca yakni bismi rabbika
“Dengan atau demi karena Tuhanmu”.
‘’Perintah ini mengisyaratkan bahwa kalau Anda tidak membaca, maka Anda akan gelisah, dan tidak akan merasakan ketenangan. Sebaliknya kalau Anda membaca, maka Anda akan tenang, akan memperoleh pengetahuan dan kehidupan. Membaca adalah tangga menuju kebahagiaan dunia dan akhirat, kata Kiai Mifyach.
Amiq Fahmi, M. Kom salah satu dosen di Fakultas Ilmu Komputer yang mengikuti acara khataman tersebut mengatakan, bagi seorang akademisi, perintah Iqra’ ini sudah seharusnya memberikan sebuah rambatan energi, yang secara berarti membaca kemajuan dibidang teknologi dan pengetahuan di era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0.
‘’Kecerdasan buatan (artificial intelligence) telah digunakan dalam semua aspek kehidupan, dan diharapkan dapat menciptakan nilai baru melalui perkembangan teknologi modern yang dapat mengurangi adanya kesenjangan antara manusia dengan masalah ekonomi ke depannya,’’ katanya. (dbs).